POJOKBANDUNG.com, BANDUNG -Proses bermain dengan durasi yang cukup panjang, setiap atlet diwajibkan memiliki tingkat kebugaran yang baik. Tak sekedar strategi permainan dan pengelolaan sumber daya, eSport memiliki kesulitan yang kompleks dan pengelolaan sumber daya.
Adanya koordinasi tubuh, kecepatan dan reaksi tubuh harus ditunjang dengan daya tahan duduk serta menjaga konsentrasi. Dipandang melalui sisi psikologi, Wakil Ketua Bidang Psikologi KONI Provinsi Jawa Barat, Ardanti R Widyastuti menjelaskan, jika tidak terkelola dengan baik makan ada resiko yang perlu diwaspadai.
Adanya terjadi gangguan terhadap pola kehidupan menjadi yang berbahaya, perilaku sosial, ketergantuan hinga terobsesi menjadi yang paling berbahaya.
“Agar tidak menjadi seperti itu harus memiliki kurikulum yang terstruktur dalam pelatihan eSport, kerja sama antara pelatihan dan kedisiplinan,” imbuhnya.
Menghasilkan atlet eSport yang profesional, dipetakan mulai usia 15 tahun. Di usia tersebut, harus menemukan potensi calon atlet melalui selesi dan pemetaan potensi psikotes dan pemetaan bakat dan minat.
“Pembinaan profesional, program dan menu latihan yang terstruktur, fisik, teknik, taktik-strategi dan mental,” pungkasnya.
(nda)
