POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) bersama Polda Jawa Barat memusnahkan 14.294 lembar uang palsu (upal). Temuan upal selama periode 2017 hingga 2018 itu didominasi pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu.
Pemusnahan upal kali ini dilakukan dengan menggunakan mesin racik kertas di KPwBI Jabar, Jalan Braga, Bandung, Rabu (12/9/2018).
Kepala Group KPwBI Jabar Ismet Inono mengatakan, pemusnahan upal dilakukan setelah mendapat penetapan dari pengadilan. Prosesnya dimulai dengan pengajuan pemusnahan, ditetapkan lalu keluar surat penetapan.
“Apabila kita melihat data uang palsu periode Januari 2018 hingga Juni 2018, berdasarkan sumber perolehannya uang palsu yang terbesar berasal dari klarifikasi perbankan sebesar 85 persen, sedangkan sumber dari kepolisian dan masyarakat masing-masing 12,5 persen dan 1,5 persen,” bebernya.
Melihat fakta tersebut, kata Ismet, hal itu memperlihatkan teller perbankan di wilayah BI Jabar merupakan garda terdepan dalam memutus 85 persen upal di Jabar.
Selain itu, kata Ismet, 14.294 upal yang dimusnahkan 714 diantaranya temuan dari Januari hingga Agustus 2018. 207 lembar upal ditemukan di Kabupaten Subang, 185 lembar di Kabupaten Bandung, 180 lembar Kabupaten Sukabumi, 114 lembar Kabupaten Garut, 21 lembar Kabupaten Sumedang dan 7 lembar Kota Bandung.
“Trennya itu dibandingkan dengan tahun kemaren jauh lebih rendah. Itu seperti yang dikuatirkan masyarakat bahwa selalu diindikasikan kalau tahun politik selalu beredar uang palsu, ternyata kita bisa menunjukkan bahwa tidak ada pengaruhnya tahun politik kita,” jelasnya.
Dia berharap, masyarakat lebih pro aktif dalam pelaporan kepada kepolisian bila menemukan upal. Pihaknya juga selama ini selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memutusan rantai peredaran upal khsusnya di Jabar.
