Sekjen PPP Arsul Sani menyemprit Zul dengan istilah mencuri start kampanye. “Kalau dia melakukan itu sekarang, siapa pun pengurus politik berarti dia mencuri start. Kedua, sekali lagi kita harus perhatikan posisi kita, Pak Zul kan Ketua MPR, jadi nggak ada kemudian, (Zulkifli berpikir), ‘Saya saat ini sedang berposisi sebagai ketum parpol yang dukung paslon ini.’ Karena itu, kemudian saya lepaskan baju,” kata Arsul di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, kemarin.
Arsul pun kecewa terhadap sikap Zul yang tidak bisa membedakan posisinya di depan mahasiswa.
“Saya kira Pak Zul itu ketum parpol, beliau tentu sudah seyogianya mengetahui persis kapan sebagai pimpinan parpol, kapan mulai harus melakukan itu,” kata Asrul.
Tidak menutup kemungkinan, persoalan ini akan berujung proses hukum. “Kita akan kaji dulu, kalau itu dipersoalkan sebagai sebuah proses hukum, apakah di Bawaslu atau Gakkumdu (Sentra Penegakkan Hukum Terpadu) itu kan dianalisis terlebih dahulu,” pungkasnya.
Serangan juga datang dari Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily. “Seharusnya Pak Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR RI memberikan contoh yang baik. Memberikan keteladanan bahwa ini belum saatnya untuk berkampanye, walaupun beliau menyatakan itu bukan berkampanye,” kata Ace, kemarin.
Ace menilai pernyataan Zul itu sudah menjurus ke ajakan untuk mengganti presiden.
“Pernyataan beliau itu sudah menunjukkan tendensi mengajak orang untuk mengganti Presiden. Apalagi itu dilakukan di dalam kampus, sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya lebih netral,” tambahnya.
Anggota Dewan Syura PKB, Maman Imanul Haq, menyebut perbuatan Zul tidak cerdas.
“Membawa-bawa ganti presiden ke kampus itu merupakan aksi yang tidak cerdas,” ujar Maman kepada wartawan di Hotel Sofyan Cut Meutia, Jakarta, kemarin. “Itu bukan edukasi politik,” tambah anggota tim sukses pemenangan Jokowi-Maruf Amin itu.
Sementara, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menjawab santai beragam sempritan yang menyerang Zul. Baginya, apa yang diucapkan Ketum PAN itu hanyalah guyonan saja dan tidak perlu diambil pusing.
“Diringankan aja, jangan diberat-beratin. Wong Pak Prabowo dengan Pak Jokowi saja sudah peluk-pelukan kok. Aman aja, gitulah,” ujar Mardani kepada Rakyat Merdeka.
Mardani menyebut apa yang dilakukan Zul, tidak memenuhi unsur kampanye politik. Jadi, tudingan jika Zul melakukan pencurian start kampanye, itu salah sasaran.
“Kalau kampanye pasti belum, dan bukan. Ini lebih kepada greeting and joking saja. Greeting itu ucapan selamat dan joking sambil becanda itu aja,” pungkasnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
(nie/rmoljabar/pojokbandung)