POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung melansir penambahan orang hidup dengan AIDS (OHIDA) di Kota Bandung sekitar 300 orang per tahun.
”Infeksi HIV meningkat terus di Jawa Barat Dan juga di Kota Bandung ,di Jawa Barat saja per 2017 tercatat 37.000 orang. Sedangkan di Kota Bandung pada 2016 tercatat sebanyak 3912 orang,” ujar Sekretaris KPA Kota Bandung, Bagus Rahmat.
Bagus menyatakan, pentingnya dukungan dari masyarakat untuk mencegah penularan penyakit AIDS salah satunya dengan mengubah pola pikir.
“Masyarakat jangan takut terhadap OHIDA, untuk orang yang sudah dinyatakan terinfeksi HIV pun jangan malu berobat karena dengan treatment yang benar, kini penyebaran AIDS bisa dicegah, dan penderita bisa hidup layaknya orang sehat,” papar Bagus.
Bagus menyatakan, penyebaran penyakit AIDS per tahun bisa mencapai 300 orang. Berdasarkan data KPA pada 2016 tercatat penderita AIDS sebanyak 3912 orang dengan kenaikan per tahun 2-3 %.
“Kami kesulitan melengkapi data setiap tahun, karena orang-orang penderita AIDS yang tertutup dan tidak mau mengakui bahwa mereka terjangkit,” tegasnya.
Bagus sendiri menilai, cepatnya penyebaran AIDS di Kota Bandung, karena kurangnya kebijakan yang mendukung penanggulangan AIDS.
“Di Bandung belum ada sarana uji tes AIDS dengan menggunakan tes air liur. Selama ini harus menggunakan tes darah. Sementara tidak semua irang mau menjalani tes darah,” terangnya.
Bagus juga menilai tes lanjutan di Kota Bandung ini termasuk mahal, sehingga penderita enggan melakukan tes secara berkesinambungan.
Karenanya, Bagus meminta Pemkot Bandung untuk mensinergikan program dengan KPA untuk menanggulangi AIDS di Kota Bandung.
Wakil Walikota Bandung Oded M.Danial mengatakan, perlu dilakukan sosialisasi dengan intensif kepada masyarakat untuk menekan penambahan angka penderita AIDS
“Agar sosialisasi lebih personal dan lebih menyentuh kepada masyarakat, sebenarnya akan lebih baik jika ada kader Posyandu yang melakukan pendekatan,” tambah Oded.
Sosialisasi ini mempunyai tujuan jangka panjang tidak ada lagi orang yang terinfeksi AIDS di Kota Bandung.
Beberapa stakeholder yang harus ikut berperan serta dalam sosialisasi ini, diantaranya Dinas Sosial, Dinas Pariwisata, aparat Kepolisian, dan Satpol PP.
”Yang harus kita lakukan adalah menguatkan komunitas di masyarakat, yang tentu saja melibatkan berbagai stakeholder,” ujar Oded.
Selain program dari pemerintah yang paling penting adalah mengubah mind set, agar masyarakat bisa mengubah perilaku tidak sehat di masyarakat dengan dimulai dari keluarga sebagai lingkungan terkecil.
Oded juga mnghimbau masyarakat untuk tidak menjauhi orang dengan penyakit AIDS. Karena dengan begitu, penderita AIDS akan semakin tertutup dan enggan berobat.
“Kalau orang yang terinfeksi AIDS malu mengakui dan malu berobat, pada akhirnya akan memudahkan penularan semakin menyebar dan sulit dicegah,” kata Oded.