POJOKBANDUNG.com, BANDUNG –Fasilitas kesehatan dan sarana Pemerintahan di Lombok sudah tidak berfungsi optimal, hal tersebut membuat Yayasan Lotus Kita mendesak Presiden Joko Widodo menetapkan bencana Gempa Lombok menjadi Bencana Nasional.
Ketua Yayasan Lotus Kita, Ilah Holilah mengungkapkan, sebagai salah satu kompomen anak bangsa yang peduli akan keselamatan ibu dan anak, mengharapkan keputusan presiden agar dapat menggerakkan seluruh sektor Pemerintahan.
“Jumlah pengungsi semula 352.793 orang, terus bertambah karena kekhawatiran adanya gempa susulan. Korban yang sebelumnya tercatat 436 orang terus meningkat, bangunan yang runtuh terus meluas, termasuk adanya ancaman longsor,” ujarnya dalam rilis yang diterima pojok bandung, Senin (20/8/2018).
Gempa 7 Skala Richter (SR), 19 Agustus, pukul 10 malam kembali membuat waswas warga Lombok. Padahal, warga Lombok belum selesai akan troma pascagempa darat 6,4 SR, 29 Juli lalu.
Ia menyebut, misi kemanusiaan yang dijalan timnya sudah sangat membutuhkan bantuan. Mengingat pemerintahan, pelayanan kesehatan hingga logistik sangat dibutuhkan.
“Lansia, ibu dan anak banyak yang butuh uluran tangan pemerintah pusat,” tambahnya.
Ilah menambahkan, sejauh ini, BNPB sebagai perwakilan Pemerintah Pusat sudah berupaya maksimal menjalankan tugasnya. Jumlah bantuan dari seluruh Indonesia terus mengalir, namun Pemerintah Daerah tidak mampu menyalurkan bantuan untuk menjangkau masyarakat secara merata di lokasi pengungsian.
“Jika mengandalkan Pemerintah Daerah distribusi bantuan akan tersendat dan hanya sampai di kecamatan,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Ilah, laporan langsung dari lapangan menunjukkan bahwa kualitas dan intensitas gempa yang sudah lebih dari 800 kali sudah memberi efek non teknis yang mungkin selama ini tidak masuk dalam kategori bencana nasional.
Trauma, rasa takut dan tak aman yang luar biasa tentu lebih dahsyat dampaknya daripada tidak berfungsinya pemerintahan sebagai salah satu syarat bencana nasional.
“Penetapan Bencana Nasional atas Gempa Lombok sangat penting. Karena perbedaan status bencana dan komando tentu akan berpengaruh pada kecepatan penanggulangan dampak. Dengan komando dari Presiden, kami yakin bisa memaksimalkan keselamatan saudara kita khususnya generasi muda di Lombok,” tuturnya.
“Momentum Idul Qurban, kita minta seluruh masjid dan penyelenggara sholat Idul Adha untuk berdoa bersama demi keselamatan saudara kita di Lombok,” pungkasnya.
(nda)