POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Terjadi kenaikan harga daging sapi menjelang satu minggu Idul Adha di Kota Bandung.
Meski tidak terlalu signifikan, hal tersebut tetap mempengaruhi daya jual daging yang masih tinggi permintaannya.
Kenaikan terjadi menjelang satu pekan hari pemotongan, sebesar lima hingga sepuluh persen di akui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung melonjak seperti tahun sebelumnya.
“Ada kenaikan sekira 5-10 persen dari tahun kemarin, namun masih stabil karena masih seminggu menjelang Idul Adha,” ujar Plt. Sekretaris Dispangtan Kota Bandung, Galih Praasih, ditemui di kantornya, Rabu (15/8/2018).
Harga daging sapi mendekati Idul Adha berada pada angka Rp 65 ribu. Sapi dengan bobot hidup diatas 350 kilogram dihargai Rp Rp 63 ribu per kilogram, sedangkan sapi dengan bobot hidup 150 kilogram dihargai Rp 65 ribu per kilogram.
Meski naik, dikatakan Galih hal itu tidak membuat para konsumen enggan membeli daging karena kenaikan masih berada pada batas wajar.
Sedangkan untuk hewan kurban jenis domba, Elly menegaskan tidak ada domba yang dijual dibawah harga Rp 2 juta. Domba dengan kelas istimewa, dihargai Rp 5 juta, kelas super Rp 3,5 juta-Rp 5 juta, kelas A Rp 2.750 juta-Rp 3 juta, kelas B Rp 2.750 juta-Rp 2,5 juta, kelas C Rp 2,2 juta, dan kelas D Rp 2 juta.
“Domba juga sama, meski tidak terlalu tinggi kenaikannya dibandingkan tahun lalu tapi menurut data yang kami punya harga domba tidak ada yang dibawah Rp 2 juta,” katanya.
Oleh karena itu, Dispangtan Kota Bandung menghimbau kepada para pembeli hewan kurban khususnya domba agar tidak termakan bujuk rayu pedagang yang menjual harga hewan dibawah standar.
“Pembeli perlu curiga kalau mereka jual dibawah Rp 2 juta. Karena banyak faktor kenaikan ini, yakni permintaan yang semakin tinggi dan biaya transportasi,” tegasnya.
Pembeli juga di anjurkan lebih teliti saat membeli hewan kurban. Pilihlah hewan kurban yang sudah terpasang kalung sehat karena itu menjadi tanda sebagai hewan yang layak untuk disembelih.
Elly menjabarkan ciri-ciri hewan kurban yang sehat adalah memiliki bobot tubuh yang gemuk, usia yang cukup minimal satu tahun. Untuk melihat kecukupan usia, cukup dilihat dari pergantian gigi yang dimiliki hewan. Apabila sudah lepas dua dilyar gigi susu, menandakan sudah memiliki usia satu tahun.
“Jadi pembeli juga harus banyak tanya. Minta ke pedagangnya untuk di buka mulut hewannya, biar kita bisa memastikan sendiri,” pungkasnya.
(fid/pojokbandung)