POJOKBANDUNG.com, TOLITOLI – Kondisi Hasni cukup memprihatinkan. Korban kasus pencabulan selama 15 tahun yang diduga dilakukan Tete Jago (83) itu diamankan di Rumah Aman atau safe house Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kepala Dinas P2TP2A Tolitoli Lely Husna Bantilan SSos MM, mengatakan, lokasi Rumah Aman itu berada di bagian belakang kantornya.
Bangunan ini didirikan untuk memberikan ruang gerak yang lebih leluasa kepada korban untuk memulihkan diri, agar bisa cepat pulih dari trauma yang sudah dialaminya pasca penyekapan selama 15 tahun dalam gua batu.
Di Rumah Aman, P2TP2A memberikan pendampingan melalui konseling, spritiual, pendekatan emosional dengan keluarga, serta upaya lain agar Hasni bisa kembali beradaptasi dan bersosialisasi dengan masyarakat lainnya, setelah pulang ke rumah.
“Hasni dan keluarganya kami tempatkan di Rumah Aman. Dibantu oleh Dinas Sosial dan Polres Tolitoli. Pelayanan kesehatan juga diberikan. Pokoknya semua pelayanan dimaksimalkan, termasuk perawatan medis, kejiwaan, serta spiritual,” urai Lely.
Ia menambahkan, Rumah Aman dibangun secara darurat dengan modal seadanya. Sebab anggaran yang dimiliki dinas yang baru terbentuk pertengahan 2017 ini, sangat minim.
Meski begitu, P2TP2A tak patah semangat. Sebaliknya, P2TP2A justru semakin terpacu untuk terus memberikan pendampingan kepada Hasni dan keluarganya yang kini berkumpul di Rumah Aman.
“Harapan kami, di tahun berikutnya ada perhatian dan prioritas pemerintah dengan memberikan anggaran yang lebih besar, sehingga kami bisa terus melaksanakan tugas dan tanggujawab dengan maksimal,” harapnya.
Lely mengatakan, hingga kini Hasni belum bisa ditemui awak media karena kondisinya belum pulih. Lely pun hanya bisa menceritakan kondisi terkini Hasni. Katanya, anak bungsu dari 11 bersaudara ini, hampir benar-benar pulih, baik kesehatan maupun kejiwaannya.
Di hadapan petugas konseling dan pendamping, Hasni makin lancar berbicara, mampu menjawab beberapa pertanyaan ringan dan bercanda. Hasni juga mengutarakan beberapa keinginannya, salah satunya ingin belajar salat.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Tolitoli AKBP M. Iqbal Alqudussy SH SIK membenarkan perihal keberadaan Hasni saat ini di Rumah Aman.
“Setelah diruqiyah Selasa malam, besoknya kita bawa ke Rumah Aman. Dipastikan, keamanan korban betul-betul kami perhatikan, termasuk saksi kunci yakni istri tersangka Kakek Jago dan anaknya, atau suami dari kakak Hasni. Korban dan saksi harus mendapat perlindungan maksimal,” tegas Kapolres.
(dni/radarsulteng/pojoksatu)