Faisal Basri : Tol Laut Tidak Menurunkan Logistik Cost

Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri.

Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri.

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Gencarnya pembangunan infrastruktur oleh presiden Joko Widodo (Jokowi) di beberapa sektor perhubungan seperti adanya bandara-bandara baru di beberapa daerah juga adanya pembangunan tol laut yang dirasa dapat menekan biaya jalur darat untuk beberapa daerah, menurut Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, pembangunan tol masih belum di tingkat maksimal.

Faisal mengatakan, Tol laut saat ini belum bisa menurunkan Logistik Cost, perpindahan barang dari laut kedarat masih tidak seimbang.

Buktinya pengangkutan melalui jalur darat masih paling banyak dibanding melalui laut, sehingga penerapannya tidak akan berpengaruh apapun.

“Jadi mau dibangun laut dan bangun akses darat selama masih  tidak terjadi perpindahan maka tidak akan ada pengaruh apapun,” Kata Faisal di Jalan  Sumatra, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/8/2018).

Faisal menjelaskan, Penurunan barang meskipun sudah ada tol laut dalam praktiknya 90 persen barang di Indosesia masih di angkut menggunakan jalur darat, Jika dari 90 persen bisa diturunkan pada angka 60 persen maka akan terlihat secara penuh kinerja dari tol laut itu sendiri.

Faisal mencontohkan, jika durian dari pulau sumatra itu harga 10 ribu kemudian harga di Jakarta misal 150 ribu di dalam satu negara 10 ribu sama dengan 150 itu jauh sekali perbedaan harganya.

Hal itu menunjukan bahwa laut tidak dipakai. Karena durian masih di angkut menggunakan truk sedangkan ongkos truk itu 10 kali lebih mahal dari ongkos laut.

Menurut Faisal, penggunaan istilah tol laut sendiri belum tepat, mengingat tol bisa diartikan sebagai bebas hambatan, sedangkan keadaan di laut sendiri memang tidak ada hambatan, terkceuali adanya polisi air dan beberapa instasi yang menangani masalah kelautan.

“Ini membuat istilahnya aja sudah menyesatkan, namun yang penting itu tadi tol laut di bangun tol darat dibangun tapi presentase barang yang diangkut lewat laut tetap segitu-segitu saja, tidak ngefek,”sambungnya.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang di himpun Radar Bandung, Program tol laut sendiri diyakini Mentri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mampu menurunkan harga-harga di wilayah Timur Indonesia.

Penurunan harga itu juga merupakan salah satu bukti bahwa transportasi laut merupakan jembatan untuk keluar dari masalah kesenjangan harga di wilayah Indonesia.

Kemudian, transportasi laut juga memberikan andil dalam naiknya Logistic Performance Index (LPI) di mana tahun 2018 ini menempati posisi 46 naik dari tahun 2017 yang menempati posisi 63. Tol laut juga saat ini memiliki 13 trayek yang tersebar di Indonesia Timur dan Barat.

Berikut 13 Trayek Tol Laut :

  1. Rute T1, yaitu Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Wanci-Tanjung Perak.
  2. Rute T2, yaitu Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Moa-Kalabahi-Tanjung Perak.
  3. Rute T3, yaitu Tanjung Perak-Calabai (Dompu)-Maumere-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu-Sabu-Rote-Lewoleba-Larantuka-Maumere-Calabai (Dompu)-Tanjung Perak.
  4. Rute T4, yaitu Tanjung Perak-Bau Bau-Manokwari-Bau Bau-Tanjung Perak.
  5. Rute T5, yaitu Makassar-Tahuna-Lirung-Tahuna-Makassar.
  6. Rute T6, yaitu Tanjung Priok-Natuna-Tanjung Priok.
  7. Rute T7, yaitu Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Enggano-Tanjung Priok.
  8. Rute T8, yaitu Tanjung Perak-Belang Belang-207-Sangatta-P Sebatik-Tanjung Perak.
  9. Rute T9, yaitu Tanjung Perak-Kisar (Wonreli)-Namrole-Kisar (Wonreli)-Tanjung Perak.
  10. Rute T10, yaitu Makassar-Tidore-Tobelo-Morotai-Maba-Pulau Gebe-Maba-Morotai-Tobelo-Tidore-Makassar.
  11. Rute T11, yaitu Tanjung Perak-Dobo-Merauke-Dobo-Tanjung Perak.
  12. Rute T12, yaitu Makassar-Wasior-Nabire-Serui-Biak-Serui-Nabire-Wasior-Makassar.
  13. Rute T13, yaitu Tanjung Perak-Fakfak-Kaimana-Timika-Kaimana-Fakfak-Tanjung Perak.

(azs/pojokbandung)

 

 

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …