POJOKBANDUNG.com, MOSKOW–Kemenangan Swiss atas Serbia dalam lanjutan penyisihan Grup E Piala Dunia 2018 Rusia, tidak hanya menyisakan kisah dramatis, tapi juga berbuntut masalah. Adalah selebrasi provokatif ala Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri jadi pemicunya.
Dua pemain itu mencetak gol dalam laga di Kaliningrad Stadium yang berakhir 2-1 untuk Swiss. Namun yang jadi masalah adalah keduanya kompak melakukan ‘selebrasi Elang’ yang dinilai bersifat provokatif dan menyakiti hati pendukung Serbia.
Seperti diberitakan Skynews, FIFA saat ini sedang menyelidiki apakah mereka melanggar aturan tentang pesan politik dan ofensif dalam pertandingan itu.
Berdasarkan pasal 54 dari kode disiplin FIFA diatur, ‘siapapun yang memprovokasi masyarakat umum selama pertandingan akan diskors selama dua pertandingan dan denda minimal 3.800 poundsterling (sekitar Rp71 juta)’.
Dua pemain andalan Timnas Swiss itu diketahui berasal dari etnis Albania di Kosovo yang mengungsi ke Swiss dan kini memiliki kehidupan yang mapan di negara tersebut.
Baik orang tua dan keluarga besar Xherdan Shaqiri maupun Granit Xhaka sebelumnya terusir dari Kosovo, saat terjadi upaya pemusnahan etnis oleh militer Serbia terhadap populasi Albania di wilayah yang dulu termasuk bagian dari negara Yugoslavia yang kini sudah bubar.