Bocah 8 Tahun Minta Ampun sebelum Dibunuh Ibu Kandung, Nyesal Seumur Hidup

Suasana duka menyelimuti rumah korban di Dusun Tempur, Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. (Tika Hapsari/JawaPos.com)

Suasana duka menyelimuti rumah korban di Dusun Tempur, Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. (Tika Hapsari/JawaPos.com)

Bahkan, laki-laki yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini sempat mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah Ani. Namun, karena pintu terkunci rapat, dia tidak dapat menolong Syaiful.

“Ada teriakan tolong-tolong, sambil bilang uwis buk, uwis buk (sudah Bu, sudah Bu). Ampun,” kata Marsilan mengikuti ucapan korban.

Teriakan korban dan suara gebukan itu sempat terhenti selama beberapa waktu. Marsilan mengira, Ani sudah puas memukuli korban.

Namun, dugaannya salah. Ternyata di dalam kamar mandi, Ani kembali memukul korban menggunakan gayung dan mengguyur Syaiful dengan air.

Sekitar pukul 21.00, masih di hari yang sama, Ani tiba-tiba saja mengetuk pintu rumah Marsilan. Dia minta tolong karena mendapati anaknya dalam kondisi kejang.

Saudara yang tengah berkumpul segera mendatangi kamar tengah, tempat Syaiful berada. Marsilan segera menyarankan agar dibawa ke layanan kesehatan terdekat.

“Saya bilang harus segera dibawa ke kesehatan. Jika tidak bisa meninggal anak ini, karena sudah kejang. Bahkan matanya sudah terbelalak dengan pandangan kosong,” bebernya menggunakan bahasa Madura bercampur Jawa.

Marsilan meminta penjelasan kepada Ani penyebab Syaiful hingga kejang seperti itu. Dari Ani, dia mendapatkan keterangan bahwa kemenakannya kejang usai jatuh.

loading...

Feeds

BYD M6 Diperkenalkan di GIIAS Bandung 2024

POJOKBANDUNG.com – Setelah sukses memperkenalkan kendaraan listrik (EV) unggulannya di GIIAS Jakarta dengan total pemesanan mencapai 2.920 unit, serta di …