POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Adanya kesenjangan jumlah data pemilih tetap (DPT) dalam tiga kali Pilgub, tahun ini dinilai paling rendah. Melirik di Pilgub 2013 ada 32,4 juta dengan tingkat partisipati hanya 63 persen jauh lebih turun dibandingkan 2008 di 67 persen.
DPT 2018 menurun jadi 31,7 juta,Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Abdy Yuhana berharap tinggkat partisipasi bisa diatas 70 persen atau 22,2 juta pemilih.
“Hasil penghitungan suara di 2008 pasangan Aher-Dede Yusuf 72 juta, 40,5 persen dari pemilih 27 juta. Di 2013 Aher-Deddy Mizwar 6 juta atau 32 persen, dari pemilih 32 juta. Tahun ini memerlukan 7 juta atau setara 33 persen,” ujar Abdy kepada wartawan, Senin (11/6/2018).
Pola konsolidasi PDI Perjuangan melalui bootom up (door to door) atau dari bawah ke atas, hal tersebut sebagai gambaran perolehan suara pada perolehan gubernur.
Rekap perolehan hasil door to door, Abdy menyakini akan meraih 7,3 juta suara untuk Hasanah. Dengan prosentasi 33 persen, artinya akan memenangkan Pilgub Jawa Barat.
“Mereka akan mempertanggung jawabkan kepada partai jika hasilnya berbeda, jadi kemungkinan benarnya 90 persen,” tambahnya.
Abdy mengakui, waktu kampanye yang efektif selama pilkada tinggal 2 minggu lagi. Sehingga, adanya door to door dengan pola sensus dinilai penting untuk masing-masing anggota dalam mempersiapkan kampanye.
“Mereka juga melakukan diskusi di setiap rumah, rata-rata jawabannya ingin Jawa Barat aman,” pungkasnya.
(nda)