Senada dengan Mila, Fajar Dewarsari yang juga penjual cadar pasar baru menjelaskan, pasca teror bom surabaya daya beli cadar terhitung cukup sepi, mengingat paradigma masyarakat masih kental dengan pengguna cadar sebagai teroris.
“Kalau di toko saya, cadar tuh turun penjualannya semenjak pasca bom itu,” jelasnya.
Sebelum kejadian teror bom di kota Surabaya, Fajar mengungkapkan minimal dirinya dapat menjual 30 sampai 50 cadar setiap bulannya.
“Setiap hari ada yang beli biasanya sebelum pasca kejadian,” sambungnya.
Perlu diketahui kembali, tindakan terorisme di kota Surabaya cukup memberikan dampak pada penjualan cadar di pasar baru, kota Bandung, hal itu dikarenakan satu diantara tindakan terorisme di kota Surabaya, dilakukan oleh tiga orang perempuan menggunakan cadar.