Inflasi Jabar Capai 1,45 Persen

Para petinggi BI Jabar tengah berdialog seputar inflasi di Jabar. (nida)

Para petinggi BI Jabar tengah berdialog seputar inflasi di Jabar. (nida)

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG– Sebelum Ramadan inflasi Jawa Barat sebesar -0,04 persen atau secara kumulatif Januari hingga April 2018. Saat ini, total inflasi Jawa Barat mencapai 1,45 persen (ytd) dari target 3,5 persen selama empat tahun terakhir.

Selama Ramadan, komoditas yang menyumbang inflasi terbesar dari daging ayam ras, bawa putih, bawang merah, telur ayam ras, beras, tarif angkutan, tarif kereta dan bahan bakar rumah tangga.

Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia, Ismet Inono menyebutkan, ada masalah di panen raya yang telat, tingginya permintaan, gangguan produksi daging ayam ras, peningkatan harga pakan dan bibit ayam.

“Sementara untuk gangguan di sayuran akibat cuaca buruk yang menghambat jumlah produksi, adanya banjir di sejumlah daerah dan menyebabkan gagal panen,” ujar Ismet didampingi Kepala Grup Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan SLA, Sukarelawati Permana‎ di Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Selasa (22/5).

Penyumbang inflasi tertinggi dari kota Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Bekasi, Depok, Bogor dan Sukabumi. ‎Tingginya inflasi pun disebabkan karena jatuhnya di pertengahan Mei hingga pertengahan Juni, berbeda dengan sebelum-sebelumnya.

“Karena itu beberapa antisipasi sudah diantisipasi sebelum Ramadan bekerja sama dengan satgas pangan, karena bisa carryover,” ungkapnya.

Ismet menyebut, adanya kerjasama dengan daerah penyumbang inflasi tertinggi untuk disuplai oleh Jawa Barat tanpa mengganggu provinsi lain untuk permintaan penyuplaian.

“Kalau dari SPH ketiga bulan ini tidak akan setinggi tahun lalu, karena tidak kalah penting dalam ekspetasi kekhawatiran masyrakat untuk diredam, masyarakat pun seharusnya tidak berlebihan dalam berbelanja,” ungkapnya.

Dalam perhitungan proyeksi jika suku bunga terkendali ia menyakini tidak akan capai angka 6 persen.

“Kalau gak terkendalikan inflasinya akan diberdampak sangat besar kepada masyrakat,” pungkasnya.(nda)

loading...

Feeds