POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Debat publik kedua bagi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018, Senin (14/5) yang digelar KPU Provinsi Jawa Barat di Kampus UI Depok sempat diwarnai kericuhan. Itu terjadi di akhir debat pasca Pasangan Ajat-Syaikhu (ASYIK) usai menyampaikan materi pesannya.
Menanggapi insiden tersebut, pasangan ASYIK melaui tim kampanyenya menyayangkan terjadinya keributan tersebut.
“Kami sangat menyayangkan sempat terjadi keributan tidak perlu yang memaksa debat publik yang awalnya aman dan terkendali menjadi ricuh tidak terkendali, bahkan terdengar kata-kata kasar dari pendukung salahsatu paslon,” demikian rilis yang pojokbandung.com terima dari Tim Kampanye Ajat-Syaikhu (ASYIK) 2018 yang diketuai Haru Suandharu, Selasa (15/5).
Sebab itu, tim ASYIK menyampaikan beberapa hal, diantaranya, tim ASYIK mengapresiasi kinerja KPU Jabar dalam pelaksanaan debat publik kedua ini. Pasangan Asyik juga berkeyakinan apa yang disampaikan di penutupan debat publik kedua merupakan suatu hak kebebasan berekspresi dan dijamin
konstitusi UUD 1945.
“Pesan #2019GantiPresiden merupakan aspirasi sebagian masyarakat Jawa Barat yang menghendaki pergantian kepemimpinan nasional, dan kami selaku calon pemimpin Jawa Barat wajib menyuarakannya. Tidak ada pelanggaran hukum yang terjadi dalam penyampaian aspirasi tersebut, baik berdasarkan UUD 1945, peraturan perundangan-undangan terkait, dan peraturan kampanye KPU,” tulis tim pasangan ASYIK.
Selain itu, Tim ASYIK menyayangkan tindakan kasar yang dilakukan oknum pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat lain yang bertindak mengedepankan emosi dan mengabaikan semangat demokrasi. Meminta Bawaslu Provinsi Jawa Barat bertindak netral dan tidak terpengaruh berbagai tekanan yang hendak memprovokasi pelaksanaan pemilhan Gubernur Jawa Barat yang aman dan damai. Pasangan Asyik tidak memiliki intensi apapun selain menyampaikan aspirasi masyarakat Jawa Barat.
“Kami selalu berkomitmen untuk terus mengikuti rangkaian Pemilukada Serentak 2018 dengan mengedepankan semangat demokrasi positif guna terwujudnya Jawa Barat yang maju, bertakwa, aman, dan sejahtera,” tulisnya.
Ditambahkannya, debat publik tersebut berjalan sangat baik dan karenanya kinerja KPU Provinsi Jawa Barat patut diapresiasi. Di akhir debat publik, Pasangan Asyik menyampaikan sebuah pesan yang sangat tegas sepanjang 60 detik kepada rakyat Jabar bahwa dengan pengalaman Sudrajat dan Syaikhu di tingkat internasional, nasional, maupun lokal, dapat membawa Jabar menjadi provinsi yang maju, bertakwa, aman dan sejahtera. Selain itu, Pasangan Asyik menyampaikan aspirasi masyarakat yang dititipkan pada Pasangan nomor urut 3 ini, bahwa jika Pasangan Asyik menang di tahun 2018 ini, maka pasangan ini berkomitmen untuk mendukung pergantian kepemimpinan nasional melalui gerakan #2019GantiPresiden. (*/nto)