POJOKSATU.ID, NYON–Kiper Juventus Gianluigi Buffon didakwa bersalah oleh UEFA pada Jumat (11/5/2018) atas komentarnya tentang wasit Michael Oliver yang mempin pertandingan perempat final Liga Champions antara Real Madrid kontra Juventus, April lalu.
Pemain berusia 40 tahun itu telah dituduh melanggar “prinsip-prinsip umum perilaku” UEFA atas protes kerasnya dan juga kartu merah yang diperolehnya pada laga itu.
Badan sepakbola Eropa itu akan mengumumkan sanksi yang akan dijatuhkan kepada Buffon pada 31 Mei mendatang.
Seperti diketahui, pada laga leg kedua perempat final UCL musim 2017/2018 di Santiago Bernabeu, Juventus memberikan perlawanan sengit terhadap El Real.
Kalah 0-3 di leg pertama, tak membuat tim Italia itu patah arang. Mereka mampu mencetak tiga gol di Bernabeu dan berpeluang membuat pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.
Tapi insiden kontroversial terjadi jelang pertandingan berakhir. Olivier memberikan hadiah penalti kepada Madrid dan Cristiano Ronaldo sukses menaklukkan Buffon. Skor akhir 1-3 dan mengantarkan Los Blancos melaju ke babak semifinal.
Buffon mengecam keputusan Olivier memberikan penalti. Protes keras disertai kata-kata kasar menjadi objek penyelidikan UEFA. Misalnya menyebut hati wasit asal Inggris itu adalah tempat sampah.
“Anda harus menjadi pembunuh untuk membuat dua keputusan terakhir yang dibuat wasit,” kata kapten Juve, Buffon.
“Kamu tidak bisa merusak impian sebuah tim. Saya dapat memberi tahu wasit apa pun pada saat itu, tetapi dia harus memahami tingkat bencana yang ia ciptakan.
“Jika Anda tidak dapat menghadapi tekanan dan tidak memiliki keberanian untuk membuat keputusan, maka Anda hanya harus duduk di tribun dan makan keripik.”
Deretan komentar yang membuat UEFA begitu yakin Buffo telah melanggar prinsip umum prilaku pemain.
Menariknya, kalaupun UEFA menjatuhkan sanksi kepada Buffon, tapi kiper yang mengantar Italia mengangkat trofi Piala Dunia 2006 itu tidak akan menjalani sanksi tersebut. Sebab ia akan pensiun akhir musim ini.
Jadi skorsing untuk sejumlah laga yang berpotensi dijatuhkan kepada Buffon tidak mempengaruhi masa depannya.
Buffon belum pernah memenangkan Liga Champions dalam karirnya selama 23 tahun.
(fat/pojoksatu)