POJOKBANDUNG.com – Insiden penganiayaan terhadap Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah KH Umar Basri mendapat reaksi keras dari banyak pihak, termasuk dari Ketua Divisi Ulama dan Ponpes Se-Jabar untuk pemenangan paslon Kang Hasan dan Kang Anton Amanah (HASANAH) KH Alawi Albantani.
Untuk diketahui, penganiayaan terhadap KH Umar Basri terjadi di Masjid Al-Hidayah Kamyang Santiong RT.03 RW 03, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/1), sekira pukul 05.30 WIB.
Menurut KH.Alawi Albantani, penganiayaan tersebut merupakan sebuah nasihat, pukulan,dan sekaligus penghinaan terhadap NU Jabar.
“Saya harapkan warga nahdliyyin (NU) tetap tenang, waspada dan terus menjalin koordinasi dengan pihak kepolisian,” kata Alawi Albantani.
Ia mengatakan, selaku Ketua Divisi Ulama dan Ponpes Se-Jabar untuk pemenangan paslon Hasanah, merasa yakin bahwa pelaku bukan orang gila tetapi orang yang cukup “terlatih”.
Menurutnya, hal itu terbukti dengan adanya “pendamping” yang memantau situasi dan memetakan kondisi di luar dan dalam masjid.
Ia meminta, kepolisian tidak menutupi identitas dan dari komunitas mana pelaku berasal.
Ia pun menegaskan kunjungannya menjenguk KH Umar Basri yang dirawat di RS Al Islam, Bandung, bukan hal politis.
“Perlu dicatat, dan jangan dilarikan ke hal-hal politis, kunjungan saya bersama Kang Anton Charliyan ke RS Al-Islam murni sebagai penghormatan terhadap ulama NU yang wajib dimuliakan, jadi bukan kunjungan politis sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian paslon,” ungkapnya.
Menurutnya, peristiwa tersebut akan semakin memperlihatkan kedudukan para kyai NU dalam berpolitik sangat berpengaruh dalam sebuah pemenangan.
Sementara TNI dan POLRI selalu menjadi harapan dalam pengamanan dan keamanan bersama.