POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pendaftaran Pilgub Jabar ke kantor KPU Jabar sebenarnya bisa dilakukan secara sederhana. Tapi ajang pendaftaran ini juga menjadi momen unjuk kekuatan atawa show off force.
“Kalau sederhana, misalkan 10-20 orang yang mengantar seakan-akan tidak punya massa. Momen ini adalah bagian untuk menunjukkan impresi kepada publik dan calon lain terkait representasi kekuatan yang dimiliki,” terang pengamat politik Unpad, Firman Manan.
Terlepas dari konsep yang ditunjukan kedua pasangan, namun, dalam perspeektif politik apa yang ditunjukan merupakan penegas dan simbol politik.
Pasangan Ridwan Kamil–Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) menampilkan aktivitas islami berusaha menegaskan bahwa mereka adalah pasangan yang mengedepankan religiusitas.
“Bagaimanapun pemilih di Jabar itu cenderung ke pasangan religius. Terlepas itu kosep awal, tapi dalam perspektif politik itu bisa dimaknai sebagai simbol mereka mencoba menegaskan sebagai pasangan yang islami,” terangnya.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) didampingi Uu Ruzhanul Ulum saat mendaftar ke KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Selasa (9/1). FOTO: RIANA SETIAWAN/CHANDRA/RADAR BANDUNG
Pasangan Deddy Mizwar–Dedi Mulyadi (dua DM) dengan konsep menonjolkan kesenian dinilai sebagai simbol sebagai pasangan yang mempunyai karakter kuat di tanah pasundan. Kedatangan SBY dan Airlanggapun menegaskan bahwa daerah Jabar merupakan wilayah penting untuk dimenangkan.
“Jabar sangat penting untuk partai Demokrat dan Golkar. Karena, tidak semua daerah bisa didatangi oleh dua nama itu,” imbuhnya.
Untuk diketahui, kedua pasangan tersebut resmi menyerahkan berkas persyaratan pasangan calon (paslon) Pilgub Jabar ke Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jabar, Jalan Garut, Selasa (9/1).
