POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Manuver Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilgub Jabar 2018 mendapat kritikan dari Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Irfan Suryanagara.
Ketua partai ini menyinggung soal pencabutan dukungan PKS terhadap bakal calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) hingga memunculkan polemik di media sosial. Menurutnya, langkah politik itu akan berdampak terhadap hubungan antar partai di daerah.
“Petinggi – petinggi PKS di Jakarta harusnya bisa melihat bahwa kami di Jawa Barat antara Demokrat dan PKS sangat guyub (kompak)” ujar Irfan, di Bandung, Kamis (4/1/2018).
Kendati demikian, tegas Irfan, pihaknya menghormati langkah dadakan PKS mencabut dukungan atas Deddy Mizwar. Bahkan, ia berharap pasangan yang didukung PKS bersama Partai Gerindra, Mayjend TNI (Purn) Sudrajat – Ahmad Syaikhu mampu meramaikan Pilgub Jabar 2018.
“Bahkan ketika PKS meninggalkan kesepakatan yang telah kami buat di provinsi, kami mendoakan semoga pasangan ini bisa mewarnai percaturan Pilkada di Jawa Barat,” tegasnya.
Menurutnya, sikap petinggi PKS Hidayat Nur Wahid soal pakta integritas Deddy Mizwar dengan Demokrat, seharusnya tidak diumbar di media sosial.
Jajaran Partai Demokrat, lanjjut dia, terkejut dengan kicauan petinggi PKS tersbut yang menyebutkan bahwa tidak didukungnya Deddy Mizwar karena terkait pakta integritas.
“Tiba-tiba menyatakan, ‘Pak Demiz tidak kami dukung karena fakta integritas’. Menurut kami sudah saja sampaikan ‘kami dari PKS tidak lagi bersama Deddy Mizwar karena ada yang lebih yaitu Sudrajat’, selesai,” cetus Irfan.
Dengan mengumbar hal itu di media sosial, menurutnya PKS telah mencari alasan yang bisa memicu kerenggangan hubungan antar partai.
“Bahkan kami melepas (PKS) dengan doa, harapan kami ke petinggi PKS, Jawa Barat ini sangat guyub, minimum statmennya yang membuat lebih guyub lah,” ujar Irfan.