POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Meski tetap tegar sebagai sebuah konsekuensi politik pasca ditinggal pergi PKS, namun kandidat calon Gubernur Jabar Deddy Mizwar tetap tak kuasa menahan rasa harunya.
Terlebih, ia telah dideklarasikan sebagai pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur 2018-2023 bersama Ahmad Syaikhu kandidat dari PKS.
Demiz, demikian sapaan akrab pemeran film kalsik Naga Bonar itu, mengaku terharu dengan puisi yang ditulis Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengenai pencabutan dukungan PKS terhadap dirinya.
“Dua kali saya baca itu, dua kali saya menangis. Saya tidak bisa tidur baca itu. Dia sahabat saya yang luar biasa, teman lama saya. Saya sampai tidak bisa melanjutkan membaca yang kedua kali,” kata Demiz, di rumah Dinasnya sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat 2013-2018, kawasan Rancabentang Kota Bandung, Kamis (28/12/2017).
Baca Juga:
Safari Politik Anton Charliyan Direspon Ulama
Diundang Partai Golkar, Uu Ruzhanul Ulum Memilih Setia
Berikut bait-bait puisi Fahri Hamzah untuk Deddy Mizwar tersebut.
DARI MAKKAH KUTULIS KESAN UNTUK DEDDY MIZWAR
Jie, begitu aku memanggil Deddy Mizwar
Jie, Aku ikut memikul beban dan memapah luka kata-kata nostalgia kita…Tapi kau hebat Jie, simpanlah apa yang memar di hatimu…aku ikut menanggung…lima tahun lalu tak jauh, takkan kulupakan malam-malam merayu mu menjadi bagian dari perjalanan…
Jie, Bisakah kita menolak apa yang telah menjadi rindu? Aku merindukanmu, karena kau meringankan diri dalam panggilan yang baik, kau hadir melengkapi kekurangan kami, kau ringan, kau baik, kau tak pernah tak nampak baik…kataku kau lugu…
Jie, Di film-film itu kau nampak hebat, kau nampak bisa memainkan semua peran, menjadi Naga Bonar atau kyai kampung juga politisi, tapi kataku kau lugu, dan tetaplah lugu Jie, tetaplah ringan, jangan berubah, jadilah apa yang telah kau ukir dalam perjalananmu…
Dan pada malam, Tak jauh dari ka’bah kita. Aku ingin mengirimkan suasana dingin kota suci ini, agar hatimu dingin Jie, janganlah menjadi panas atau memerah, jadilah yang bertahan dan setia, karena namamu telah ada dan menjelma menjadi kata-kata nostalgia.
Jie, Kebaikan tak pernah boleh tidak diperjuangkan, maka bukalah ruang bagi kebaikan dalam setiap kemungkinan. Tapi, jadilah yang melihat politik dengan lebih ringan, tipu daya yang kita tertawakan….tertawalah Jie. Tertawakanlah lukamu..
Catatan: Pilkada 5 tahun lalu PKS menggandeng @deddy_mizwar untuk mendampingi @aheryawan menjadi Pasangan Calon di Pilkada Jawa Barat. Sejak 5 tahun juga Demiz menunjukkan loyalitas mendampingi PKS berjuang menata Jawa Barat. Tapi sekarang berpisah.
(Makkah, 10 Rabiul Akhir 1439)
Namun ia mengaku kesedihan itu tidak berlangsung lama. Belum tuntas sehari Partai Gerindra, PKS dan PAN secara resmi mengusung pasangan Mayjen TNI (Purn) Sudrajat-Ahmad Syaikhu, partai Golkar Jabar segera merapat ke Partai Demokrat untuk memupuk jalinan koalisi di Pilgub Jabar 2018.
Demiz sendiri sudah diikat oleh Demokrat sebagai kader sekaligus sebagai bakal calon gubernur yang diusung.
Ia menjelaskan, sehari sebelum PKS berbelot ke Partai Gerindra, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menggelar pertemuan di Jakarta, dengan isi bahasan di antaranya soal koalisi di Pilgub Jabar 2018.
Baca Juga:
Charly Van Houten Ingin Jadi Cawagub Jabar, Merapat ke PKB
Anton Charliyan Mulai Rangkul Kalangan Ulama
Arahan kedua petinggi Golkar-Demokrat itupun segera dieksekusi oleh Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi bersama Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Irfan Suryanagara, dengan menggelar pertemuan membahas koalisi di Pilgub jabar 2018, pada Rabu (27/12) malam.
Demiz mengaku, dirinya bersama Dedi Mulyadi pun bertemu dan salat magrib berjamaah dan berdoa bersama. Bahkan komunikasi dengan Dedi Mulyadi sudah dilakukan sejak beberapa pekan sebelumnya, yang diperkuat dengan kunjungan langsung ke kantor DPD Partai Golkar Jabar.
“Masih ada teknis yang harus dibahas. Secara kepartaian selesai oleh kedua ketua DPD,” tegas Demiz.
Prinsip kerja sama yang telah disepakati antara Partai Demokrat dengan Golkar, katanya, adalah kesepakatan koalisi di Pilgub Jabar 2018, dan juga di tujuh kabupaten dan kota di Jawa Barat yang akan menggelar pilkada serentak 2018.