Dayat menilai, upaya adu domba ini akibat dari adanya ruang terbuka di saat penantian keputusan Emil dalam memilih sosok wakil gubernur. Mereka, sambungnya, berupaya membunuh karakter Uu agar Emil memberi penilaian negatif terhadap Bupati Tasikmalaya tersebut.
“Ruang yang semakin terbuka ini dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Digoyang, munculnya berita-berita ini menimbulkan goncangan,” katanya.
Oleh karena itu, Dayat meminta Emil agar lebih tenang dan cermat dalam menilai setiap informasi yang beredar. “Inilah area politik sebenarnya. Kang Emil dan Kang Uu harus hati-hati. Jangan sampai mempercayai yang belum pasti,” katanya.
Lebih lanjut Dayat katakan, upaya adu domba ini membuktikan bahwa pasangan Emil-Uu menjadi perhitungan para lawan politik. “Ini menunjukkan solidnya Emil-Uu. Jatuhnya pilihan Kang Emil ke Kang Uu itu jadi ancaman serius. Ini sudah menunjukkan pasangan Emil-Uu sudah diperhitungkan,” katanya.
Saat dikonfirmasi, Uu memastikan dirinya tidak pernah mengeluarkan pernyataan akan menarik PPP dari koalisi pengusung Emil. “Saya paham betul efek dari setiap pernyataan saya. Saya tidak pernah menyinggung orang, kelompok,” katanya.
Uu pun kembali menyebut dirinya tidak pernah menekan Emil terkait pemilihan calon wakil gubernur. “Jadi saya pastikan tidak pernah statement seperti itu,” pungkasnya.