Terpisah, Deddy Mizwar masih yakin koalisi PKS dan PAN bersama dengan demokrat masih kokoh, meski keduanya belum jelas kapan akan menurunkan surat keputusan (SK). Masalah itu pun ia sebut dialami oleh semua partai.
Dibandingkan Sudrajat, pria yang akrab disapa Demiz ini menilai dirinya lebih unggul karena sudah berpasangan dengan Ahmad Syaikhu.
“Selamat kepada pak Sudrajat, semoga segera mendapatkan pasangan. Selamat kepada Gerindra, semoga segera mendapat koalisi agar bisa ikut kontestasi Pilgub Jabar,” ujarnya saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (13/12/2017).
Disinggung mengenai pendapat pengamat politik yang menyatakan koalisi antara Gerindra, PKS dan PAN di Pilgub DKI sangat mungkin terjadi di Pilgub Jabar, Demiz menampiknya. Partai koalisi masih mempunyai komitmen yang kuat.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ditemui di Bandung, Senin (11/12/2017) lalu pengamat politik dari Unpad, Muradi PKS dan PAN bergabung, besar kemungkinan Deddy Mizwar tidak akan diusung oleh partai mana pun.
Demiz lebih lanjut mengaku sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, salah satunya adalah PDIP. Itu sudah dilakukan sudah lama. Komunikasi pun mengarah pada pencalonan di Pilgub.
“Sudah cukup lama, sampai tadi malem pun komunikasi. Ga ada salahnya kan. Siapa yang menghubungi? Ada aja lah,” imbuhnya sambil tertawa.
Dihubungi terpisah, pengamat Politik dari Unpad, Firman Manan menyebut komunikasi Demiz dengan PDIP kemungkinan besar tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan. Pasalnya, secara konteks ideologi, PDIP dan Demiz berbeda.
Demiz selama ini dikenal dengan tokoh yang religius. Sedangkan PDIP merupakan partai yang kental dengan ideologi Nasionalis.
“Memang dinamis, bisa saja terjadi. Tapi jika keduanya bergabung, akan bermasalah di tingkat elektoralnya. Basis massanya sudah berbeda,” katanya saat dihubungi, Rabu (13/12/2017).
“Pendukung PDIP akan mempertanyakan pengusungan Demiz yang secara ideologis berbeda. Pun demikian pendukung Demiz akan kecewa karena PDIP masih kental dengan partai ‘bermasalah’ dengan basis Demiz yang muslim. Jadi saya melihat peluangnya tipis dan sulit,” pungkasnya.