Gegara Donald Trump, Israel Bombardir Gaza, Bayi pun Terluka

Pemuda Palestina melempari tentara Israel dengan batu saat bentrok. (Ahmad Gharabli/AFP)

Pemuda Palestina melempari tentara Israel dengan batu saat bentrok. (Ahmad Gharabli/AFP)

Penduduk Sderot dan wilayah perbatasan Israel lainnya mengungsi ke tempat-tempat penampungan.

Mereka takut situasi terus memburuk dan berujung pada pertempuran antara Israel dan Hamas yang sudah terjadi tiga kali sebelumnya.

Aksi massa masih terjadi berbagai titik kemarin, tetapi jumlahnya tak sebanyak Jumat. Puluhan penduduk di Bethlehem, Tepi Barat, melempari pasukan Israel dengan batu. Israel membalas dengan tembakan gas air mata, peluru karet, dan bom kejut.

Aksi di Jerusalem juga hanya melibatkan kurang dari 100 orang, tapi tetap saja berakhir ricuh. Israel menangkap beberapa demonstran, termasuk anggota Dewan Legislatif Palestina Jihad Abu Zneid.

Kritik dari berbagai pihak juga terus dilontarkan kepada Trump. Menteri Negara Urusan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Anwar Gargash seperti dilansir Reuters menegaskan bahwa pernyataan suami Melania itu merupakan anugerah bagi radikalisme.

”Orang-orang radikal dan ekstrem akan menggunakannya untuk menyebarkan kebencian,” terang Gargash dalam acara konferensi keamanan Manama Dialogue di Bahrain.

Kritik serupa bertebaran dalam rapat darurat Dewan Keamanan (DK) PBB Jumat lalu. Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dibombardir dengan kritik dari 14 negara anggota DK PBB.

Sebagian marah, sebagian lainnya menyesalkan sikap AS yang dinilai menghalangi proses perdamaian. AS memang merupakan sekutu sejati Israel.

Bukan kali ini saja Negeri Paman Sam itu memilih membela Israel sendirian. Mereka berkali-kali memveto berbagai keputusan PBB yang dinilai merugikan Israel.

”Pengakuan AS adalah preseden yang berbahaya. Jerusalem adalah kota yang diduduki dan tidak sah mengambil keputusan atas kota itu,” ujar Duta Besar Mesir untuk PBB Amr Abdellatif Aboulatta seperti dilansir AP.

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour meminta DK PBB bertindak dan menegaskan kembali bahwa status Jerusalem akan diputuskan dalam perjanjian damai Israel-Palestina.

Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon yang juga hadir dalam rapat tersebut menjadi satu-satunya orang yang memuji langkah Trump.

(sha/c10/any/JPNN)

loading...

Feeds