POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Rencana konvensi yang dilakukan untuk memilih calon wakil gubernur pendamping Ridwan Kamil (Ridwan Kamil) dinilai hanya sebagai pencitraan politik.
Pasalnya, upaya tersebut dianggap belum tentu menghasilkan kandidat yang dipilih berdasarkan penilaian obyektif.
BACA JUGA:
Ridwan Kamil Masih Juga Jomblo di Pilgub Jabar
Ridwan Kamil Harusnya Tentukan Sendiri Calon Pendampingnya
Menurut Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Unpar Bandung, Asep Warlan Yusuf, pelaksanaan konvensi tidak ada jaminan bakal berlangsung baik dan transparan.
Adanya intervensi dari partai politik pengusung bisa menghasilkan kandidat terpilih yang tidak sesuai harapan dan kebutuhan Ridwan Kamil, juga masyarakat.
“Bisa enggak dijalankan cukup jujur dan terbuka? Bukan basa-basi dan formalitas. Jangan sampai hanya pura-pura demokrasi,” kata Asep, Sabtu (2/11).
Asep menilai, idealnya konvensi dilakukan saat partai belum menemukan nama-nama yang akan diusung. Namun, kata dia, saat ini partai-partai pengusung Ridwan Kamil sudah mengantongi nama yang akan diusung menjadi calon wakil gubernur.
Jika partai sudah menemukan calonnya lalu dikonvensikan, menurut Asep hasilnya belum tentu sesuai keinginan masyarakat. “Jadi masyarakat ini dipertunjukkan formalitas yang basa basi. Hanya untuk mengesankan aspiratif, transparan,” katanya.