Lulusan Pesantren Sulit Melanjutkan Kuliah ke Universitas Negeri

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Lulusan pesantren masih kesulitan melanjutkan kuliah di universitas negeri. Karenanya, dibutuhkan regulasi yang menunjang untuk penyamarataan status lulusan santri dengan siswa yang sekolah konvensional.

“Para santri butuh perhatian dan dukungan regulasi untuk kepentingan pendidikannya. Sejauh ini masih banyak yang susah untuk melanjutkan pendidikan ke universitas negeri. Bukan berarti tidak ada, tapi presentasinya kecil,” ungkap Wakil Ketua Nahdatul Ulama (NU) Jawa Barat, Abu Bakar Sidik usai acara peringatan Hari Santri Nasional di Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (26/10).

BACA JUGA: Peringatan Hari Santri di Masjid Agung Bandung: Pembangunan Bukan Hanya Fisik Saja

Ia mengatakan, dukungan regulasi itu realistis jika melihat jumlah pesantren di Jawa Barat mencapai 28 ribu dengan jumlah santri sekitar 2 juta. Apalagi, saat ini banyak pesantren yang mengadopsi metode pembelajaran modern.

Namun, ia menilai pengakuan pemerintah terhadap eksistensi santri sudah lebih baik. Seperti pengakuan ijazah santri, baik yang belajar di pesantren modern maupun tradisional.

“Kemenag juga memberikan BOS (bantuan operasional sekolah). Pengharagaan pemerintah terhadap eksistensi kepada pesantren sudah baik,” terangnya.

Momentum peringatan hari santri diharapkan sebagai pengingat dan penyemangat anak mudah untuk mencari ilmu agama. Lalu, membuktikan santri dan ulama bisa berdampingan dengan kehidupan modern.

“Banyak hal sekarang pesantren menggabungkan pelajaran agama dan kemajuan informasi teknologi,” ucapnya.

(bbb)

loading...

Feeds