POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Jawa Barat merupakan daerah dengan angka pergeseran tanah tertinggi di Indonesia. Pusat Vulkanologi dan mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, hingga Oktober ini telah terjadi 845 kejadian gerakan tanah di seluruh wilayah Indonesia, 154 di antaranya di Jawa Barat.
“Jawa Barat terbanyak bencana gerakan tanah, kedua Jawa Timur,” ungkap Plt Kepala Bagian Geologi, Rida Mulyana, usai memberikan sambutan padaSosialisasi Potensi Kebencanaan Gerakan Tanah di Indonesia, di Gedung Auditorium Geologi, Kota Bandung, Rabu (11/10/2017).
Baca Juga:
Pasca Banjir dan Longsor Pangandaran, Layanan Telkomsel Berfungsi Normal
Longsor Pangandaran Tewaskan Satu Keluarga
Penyebabnya, terang Rida, tidak terlepas dari lingkungan tektonik Indonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng aktif dunia, yaitu Indo-Australia, Pasifik dan Eurasia.
Tak heran jika Indonesia rawan gempa bumi, tsunami, gerakan tanah termasuk letusan gunung berapi.
Belakangan ini, lanjut dia, korban terbanyak akibat longsor atau pergerakan tanah terjadi di Jawa Timur sebanyak 41 orang.
Anda Sering Pegal Atau Nyeri Leher? Begini Solusinya – Pojok Bandung https://t.co/CQSVfXKKN5
— Pojok Bandung (@pojokbandung2) October 12, 2017
Di Jabar sendiri meski korban tidak sebanyak di Jatim, tetapi longsor telah terjadi di Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, dan Cianjur.
“(Bencana alam) Bisa juga akibat aktivitas manusia, perkembangan populasi penduduk, sehingga orang-orang membangun tempat tinggal di lereng-lereng, di pegunungan,” katanya.
Berbagai upaya mitigasi yang telah dilakukan, di antaranya penelitian dan pemantauan untuk tujuan peringatan dini. Agar, semua pihak bersiaga mengurangi atau meniadakan dampak yang ditimbulkan akibat kejadian alam.
Baca Juga:
Longsor dan Banjir Pangandaran, Pemprov Jabar Belum Berlakukan Status Siaga Bencana
Pangandaran Diterjang Banjir Bandang dan Longsor Dahsyat, Ini Foto-Fotonya
Menurutnya, Badan Geologi Kementerian ESDM saat ini berperan aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana, seperti pembuatan peta kebencanaan geologi kawasan rawan bencana gempa bumi, tsunami, gunungapi dan gerakan tanah.
Pihaknya juga menyertakan rekomendasi teknis serta mensosialisasikannya ke masyarakat, khusunya di kawasan rawan bencana.
“Badan Geologi, KESDM juga senantiasa mengirimkan peta potensi terjadi gerakan tanah tiap awal bulan, namun meskipun skalanya masih kecil, besar harapan saya agar peta tersebut bisa digunakan sebagai dasar acuan untuk kesiapsiagaan bencana longsor,” kata Rida.