Berdasarkan penuturan Rahmat, dalam kesehariannya orang yang beraktivitas di dalam gudang itu memang dikenal tak pernah bersosialisasi. Bahkan untuk bertegur sapa dengan masyarakat sekitar pun tidak pernah.
Pintu gerbang gudang yang berwarna hijau itu terbuka hanya sesekali dalam sehari. Tidak barang apa yang diangkut. Rahmat melanjutkan, jika ada aktivitas keluar masuk truk pengangkut, dia sering memerhatikan gudang itu dari lantai dua rumahnya. Dia kerap melihat ada sebuah motor atau mobil yang menunggu di luar gudang tersebut.
”Aktivitas keluar masuk truknya itu selalu malam hari, dan pasti ada kendaraan seperti motor atau mobil yang nunggu. Mobilnya juga mewah-mewah,” terangnya.