”Saya berjanji melakukan yang terbaik untuk melayani rakyat Singapura dan itu tidak akan berubah terlepas ada pemilu atau tidak,’’ ujar Yacob.
Perempuan yang pernah menjadi anggota People’s Action Party (PAP) tersebut memang secara otomatis bakal menjadi presiden jika hingga berakhirnya waktu pencalonan Rabu (13/9/2017), tidak ada yang mendapat sertifikat kelayakan lagi.
Penduduk Singapura tidak perlu lagi menjalani voting.
Dua kandidat lainnya yang tak lolos adalah Chairman Bourbon Offshore Asia Pacific Farid Khan dan CEO Second Chance Properties Mohamed Salleh Marican.
Film Fast and Forius Hanya Jadikan Aktris Cewek Sebagai Pemanis – Pojok Bandung https://t.co/pxuHD6dMB2
— Pojok Bandung (@pojokbandung2) September 11, 2017
Karena tidak pernah memiliki pengalaman di pemerintahan dan melamar dari jalur swasta, ada syarat yang harus dipenuhi Farid dan Salleh.
Yaitu, perusahaan yang mereka bawahkan memiliki nilai USD 500 juta atau setara Rp 4,9 triliun selama tiga tahun berturut-turut.
”Meski saya kecewa dengan keputusan komite pemilu presiden, hal itu tidak akan menghentikan saya untuk terus melayani rakyat,” tegas Farid.
Kekecewaan serupa diungkapkan Salleh. Meski begitu, keduanya menerima keputusan tersebut.