Pola tersebut yang dianggap belum sebanding dengan yang dilakukan Garuda Muda di masa pembinaan. “Jadi, secara pribadi saya minta maaf pada suporter Pusamania dan manajemen Borneo FC, apabila ada kata yang kurang pantas diucapkan. Saya siap menerima sanksi bila memang terbukti bersalah sesuai klausul kontrak,” ucap Iwan.
Garis besar dari apa yang dilontarkan Iwan, dirinya tetap percaya diri ingin menangani Timnas U-19 yang saat ini masih ditangani Indra Sjafri. Pelatih 49 tahun itu menganggap, dirinya lebih memiliki kualitas dan mampu memberikan prestasi.
“Jadi, apa yang saya ucapkan sebenarnya menjurus ke penilaian terhadap Indra Sjafrie. Karena saya yakin lebih mampu memberikan hasil lebih baik,” sebut Iwan.
Meski dikenal blak-blakan, Iwan tetaplah sosok profesional di kancah sepak bola nasional. Tangan dinginnya banyak menelurkan bibit berkualitas Tanah Air.
Meski tidak berbicara soal taktik, Iwan mengaku, memiliki solusi jitu untuk meraih prestasi. Prosesnya pun jauh lebih tertata bila memang mendapat kepercayaan menjadi bagian dari tim pelatih Timnas Junior.
“Saya ingin menempa mental pemain muda sedari dini. Gaya hidup harus teratur. Ya, kalau yang muslim misalnya, harus taat beribadah. Tingkat spiritual atlet wajib beriringan dengan semangat juang mereka,” jelas Iwan.
Sementara dari manajemen Borneo FC, Farid Abubakar selaku manajer tim masih mengumpulkan bukti-bukti, apakah Iwan bersalah atau tidak. Jika memang terindikasi merugikan klub, tanpa segan diberi sanksi.
“Sanksi berupa peringatan, absen mendampingi tim, hingga pemecatan. Tapi, sejauh ini hubungan kami dengan coach Iwan sebenarnya cukup akrab. Kami saling paham karakter masing-masing,” sebut Farid.
Farid meyakini, apa yang diucapkan Iwan diiringi gimik (maksud) bercanda. Pasalnya, pertanyaan mengenai Timnas U-19, bukan kapasitasnya sebagai pelatih Borneo FC.