Senpi Pembunuh PNS Cantik Masih Misterius, Keterangan Suami Berubah-ubah

Indria Kameswari dan Muhammad Akbar alias Abdul Malik Aziz

Indria Kameswari dan Muhammad Akbar alias Abdul Malik Aziz

POJOKBANDUNG.com – Keberadaan senjata api (senpi) yang dipakai membunuh  Indria Kameswari (38), masih misterius. Indria merupakan PNS di balai diklat Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido Bogor, tewas akibat peluru tajam yang menembus punggungnya.

Sejauh ini, Abdul Malik Aziz alias AM (39) yang merupakan suami Indira, telah mengaku sebagai pembunuh Indria Kameswari.

Kini polisi masih menelusuri senjata api yang digunakan suami kelima almarhumah tersebut.

“Masih kita periksa intensif. Juga terkait kepemilikan senjata api yang digunakan pelaku untuk membunuh istrinya,” ujar Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika kepada Radar Bogor (Jawa Pos Group).

BACA JUGA:

PNS Cantik BNN yang Dibunuh Saat Idul Adha Tewas Ditembak!

Nah Loh, PNS Cantik yang Dibunuh Saat Idul Adha Malah Sering Aniaya Suaminya?

Brutal, Ini Isi Rekaman Cekcok PNS Cantik BNN sebelum Tewas di Tangan Suaminya

Hingga saat ini, kata Dicky, senjata api yang digunakan pelaku masih terus dicari. Pelaku tidak kooperatif dan menyembunyikan senjata tersebut meski telah mengakui menembak korban.

“Masih dalam pencarian,” kata Dicky.

Selain itu, penyidik juga dibuat kerepotan lantaran keterangan AM kerap berubah-ubah. Sudah beberapa kali dilakukan pengecekan sesuai dengan keterangan yang diberikan, tapi hasilnya nihil.

“Masih berubah-ubah. Apakah senpi itu dibuang atau disembunyikan. Kita tunggu saja hasil penyidikan. Kalau nanti memang ada pihak-pihak yang menyembunyikan senjata itu akan kita kenakan pasal,” tegasnya.

Selain senjata api, polisi juga memburu pihak-pihak yang diduga terlibat membantu pelarian pelaku hingga ke Batam. Jika ditemukan, mereka akan turut diproses hukum.

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …