POJOKBANDUNG.com- SELAIN karena Fenway Sports Group (FSG) sebagai pemilik saham mayoritas Liverpool tidak mengizinkan Philippe Coutinho hijrah ke Barcelona, ternyata ada faktor lain yang membuat deal batal terjadi.
Hal itu diungkapkan direktur olahraga Barca Albert Soler. Menurut dia, manajemen The Reds–julukan Liverpool–mematok harga yang terlalu tinggi. Oleh Liverpool, winger timnas Brasil itu dibanderol EUR 200 juta (sekitar Rp 3,16 triliun). ”Itu yang membuat kami mundur,” ujar Soler kepada Marca.
Tidak heran bila Barca memutuskan mundur dengan harga yang diberikan Liverpool. Sebab, bila mereka memenuhi transfer Coutinho, maka neraca keuangan akan minus meski sudah menjual Neymar Jr ke Paris Saint-Germain (PSG) seharga EUR 220 juta (sekitar Rp 3,5 triliun).
Sebab, Barca juga sudah melakukan pembelian yang tidak murah untuk menambal pos yang ditinggalkan Neymar. Sebagaimana diketahui, mereka sudah menggaet Paulinho dari Guangzhou Evergrande dengan mahar EUR 40 juta (sekitar Rp 633 miliar) dan Ousmane Dembele dari Borussia Dortmund seharga EUR 105 juta (sekitar Rp 1,66 triliun).
Wajar bila Soler gemas dengan banderol Coutinho. Sebab, Liverpool total sudah menolak mentah-mentah tiga tawaran sebelumnya untuk pemain 25 tahun itu. Padahal, pemain yang bersangkutan sudah terang-terangan ingin hengkang.
Bahkan, Coutinho meminta secara pribadi agar dirinya masuk dalam daftar jual klub di transfer window musim panas lalu.
”Beberapa negara saat ini sudah menjadi agen di sepak bola. Kita ada di posisi dimana harga seorang penjaga gawang bisa mencapai EUR 50 juta (sekitar EUR 791 miliar). Kami tidak ingin mengambil risiko untuk itu,” ujar Soler lagi.
Dia juga tidak ingin timnya akan terkena sanksi Financial Fair Play (FFP) dengan memaksa membeli Coutinho. Meski sang pemain sudah ngebet berbaju Barca musim ini.