POJOKBANDUNG.com – Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Jawa Barat terus digelar sebagai upaya mensinergikan penanganan kemiskinan di Jawa Barat.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan diperlukan evaluasi data yang valid tentang kemiskinan agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara tepat sasaran.
“Misalkan suatu keluarga sudah dapat program kemiskinan apa saja. Minimal dia harus tersentuh oleh empat program, PKH, KIS, KIP, dan rastra,” ungkap Deddy Mizwar pada Rakor Tim Pengendalian Kemiskinan Daerah, di aula Kantor Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I Bogor, pekan lalu.
Tak jarang, kata Deddy, ada satu keluarga, di suatu desa, tak tersentuh sama sekali empat program tadi, belum lagi bicara disabilitas miskin, adanya lansia miskin, hal tersebut komitmen keberpihakan pemerintah pada kaum yang memerlukan bantuan tersebut.
Baca Juga:
Pemprov Jabar Temukan Hutan Perawan di Majalengka
Pemprov Jabar Keluarkan 1,4 Miliar untuk Kadeudeuh Atlet SEA Games 2017
“Jangan sampai ada dobel, atau yang dapat (program) terus-terusan, yang tidak pernah, tak pernah dapat sama sekali. Makanya perlu kordinasi dari pusat pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota,” sambung dia.
Pun selama ini, TKPK Jabar selalu menjalankan perannya menanggulangi kemiskinan di Jawa Barat, walaupun belum secara signifikan mengurangi kemiskinan itu sendiri.
PARAH! Siswi SMA Berjilbab Tiru Gaya Millen Cyrus "Oral Seks" di Sekolah – Pojok Bandung https://t.co/Cc0j2u8NnQ
— Pojok Bandung (@pojokbandung2) August 31, 2017
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat jumlah penduduk miskin di Jabar yang didata pada periode September 2016 hingga Maret 2017, menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin di Jawa Barat sekarang mencapai 4.168.440 jiwa.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 0,6% dibandingkan kondisi September 2016 yang tercatat sebesar 4.168.110 jiwa.