POJOKBANDUNG.com, CIMAHI- Ketua KNPI Jawa Barat, Saca Suhendi membantah adanya dualisme di tubuh KNPI Jabar.
Menurutnya, pengertian dualisme lebih tepat disematkan bagi organisasi yang lahir kemudian terpecah dua kepemimpinan. Namun, Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang sama serta aturan yang sama.
BACA JUGA:
Hormati Petunjuk Gubernur, KNPI Jabar Siap Rekonsiliasi
Dualisme Kepemimpinan, KNPI Cimahi Terancam Retak
“Pada akhir kepengurusan saya, ada yang mengaku KNPI baru. Dengan Surat Keputusan (SK) Kemenkumham yang sama, dengan pimpinan pusat yang berbeda dan juga periodisasi yang berbeda. Jadi ini bukan dualisme. Tapi, diibaratkan di dalam negara ingin membuat negara lagi,” ungkapnya.
Selain ada dua pemimpin dengan AD/ART yang sama, dalam dualisme, terjadi pula perpecahan di Organisasi Kepemudaan dan DPD II. Namun, hingga saat ini organisasi kepemudaan di Jawa Barat tidak mengalami perpecahan dan ia mengklaim masih dalam keadaan solid mendukung KNPI yang ada.
“Termasuk DPD II Jabar masih solid. Kenapa masih solid? Karena DPD II semua SK-nya dari saya. Tidak ada satu pun yang keluar dari KNPI Jabar di bawah kepemimpinan saya,” terangnya.
Kendati demikian, Saca menyatakan, tidak menyoal siapa yang akan menjadi pemimpin KNPI Jabar. Ia mempersilakan jika Siti Aisyah ingin mencalonkan diri menjadi Ketua KNPI Jabar saat Musda mendatang. Asalkan dengan Musda yang dilaksanakan pihaknya. Sebab, itu yang diatur Undang-undang.
“Periodisasi saya itu dari 2014-2017. Jadi tidak usah merusak suasana di akhir jabatan saya,” tegasnya.
Disinggung apakah akan mencalonkan diri kembali sebagai ketua KNPI Jabar di periode berikutnya, Saca menegaskan, dirinya tidak akan ngoyo kembali menahkodai KNPI. “Saya pastikan saya tidak akan mencalonkan lagi, cukup satu priode saja,” ucapnya.