Gara-gara popularitas dan keunikan Kofluck itu, pada awal 2017 Nosa dihubungi perwakilan Google Indonesia dan perwakilan Google Asia dari Singapura. Rupanya, raksasa teknologi asal Negeri Paman Sam itu ingin menjadikan Kofluck sebagai salah satu percontohan promosi bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia.
“Mereka ingin tahu sebesar apa pengaruh website dan media sosial dalam memajukan bisnis,” kata Nosa. Karena itu, mulai tahun ini, Nosa kerap membawa nama Kofluck dalam acara-acara bisnis start-up yang digelar Google Indonesia.
“Ketika mendengar cerita kami tentang diskon rahasia untuk pengunjung-pengunjung yang kurang beruntung, mereka sempat mengusulkan untuk menuliskan promo unik itu di profil Kofluck yang mereka buat. Tapi, kami menolak karena ingin membiarkan itu tetap menjadi secret promo kami,” ungkapnya.
Namun, jangan harap sembarang alasan bisa berujung diskon. Dengan semakin ramainya pengunjung, Nosa memberikan arahan khusus kepada barista untuk lebih selektif memilih kesialan apa saja yang berhak mendapat reward berupa diskon.
Sebab, jenis curhat pengunjung memang kian beragam. Misalnya, mengeluh dimarahi atasan karena telat kerja. Ada pula siswa yang curhat dihukum guru karena terlambat masuk kelas atau nilainya jelek.
“Kalau yang seperti itu bukan kesialan yang layak dikasih reward. Jadi, kami pilih yang benar-benar tidak beruntung saja,” ujarnya, lalu tersenyum.