“Bantuan-bantuan pompa juga untuk menyedot air baik Pemkot/Pemkab, Pemprov dan Pusat, sudah ada,” akunya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi mengatakan, areal sawah yang paling banyak mengalami kekeringan di kawasan utara yang meliputi Indramayu, Cirebon, Majalengka, dan Purwakarta.
“Tapi itu baru terdampak, belum sampai fuso. Kalau puso (gagal panen) itu kalau seluruhnya mati, atau minimal 85 persen,” imbuhnya.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan areal persawahan seluas 364 hektare ini akan mengalami puso. Untuk mengantisipasinya, selain bantuan pompa air, pihaknya menerjunkan petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT).
“Mereka bertugas mensosialisasikan kepada petani agar terhindar dari dampak musim kemarau,” ucapnya seraya menambahkan kemarau panjang tahun ini puncaknya diperkirakan puncaknya akan terjadi Juli-Agustus Ini.
(bbb)