POJOKBANDUNG.com – Presiden Filipina Rodrigo Duterte terus menunjukkan sikap kerasnya memerangi peredaran narkoba.
Selain warga sipil yang kedapatan mengonsumsi atau mengedarkan narkoba, pejabat juga ditembak mati jika terkait hal serupa.
Misalnya yang dialami Reynaldo Parojinog alias Aldong, wali kota Ozamiz, Provinsi Misamis Occidental. Bersama istrinya, Susan, dan 10 orang lainnya, wali kota ditembak mati polisi kemarin dini hari (30/7/2017).
Parojinog masuk daftar 160 pejabat yang terlibat narkoba yang diumumkan Agustus tahun lalu. Namun, selama ini Parojinog menampik. Kemarin pun menjadi puncaknya. Dia menjadi wali kota ketiga yang ditembak mati karena dicap sebagai penjahat narkoba.
BACA JUGA: Foto-foto Mengenaskan Penghuni Penjara Filipina, Satu Toilet Dipakai 130 Orang!
Oktober tahun lalu, Wali Kota Saudi Ampatuan, Provinsi Maguindanao, Samsudin Dimaukom mengalami nasib serupa.
Bulan berikutnya giliran Wali Kota Albuera, Provinsi Leyte, Ronaldo Espinosa yang harus kehilangan nyawa di dalam penjara.
’’Pemerintah berjanji untuk mengintensifkan kampanye antinarkoba,’’ ujar Ernesto Abella, juru bicara kepresidenan, pasca penembakan di kediaman Parojinog.
Kepala Polisi Ozamiz Timoteo Pacleb mengungkapkan, pihaknya mengintai Parojinog dan orang-orang dekatnya sejak Duterte mengumumkan daftar 160 pejabat itu.