“Kemudian SMK dan industri diberi keleluasaan untuk menyusun kurikulumnya, ini bisa lebih tepat sesuai kebutuhan industri,” imbuhnya.
Sementra itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan melalui program vokasi, pemerintah tengah menyiapkan ketersediaan sumber daya manusia lokal yang kompeten.
Di wilayah Jawa Barat, menurut Airlangga, Kementerian Perindustrian melibatkan 141 industri dan 393 SMK di program vokasi industri.
“Ke depan, pemerintahan Jokowi menargetkan 845 ribu lulusan SMK bisa tersertifikasi dari hasil program vokasi industri,” katanya. Sebagai bentuk keseriusan, kata Airlangga, kurikulum dan silabus SMK akan disesuaikan dengan kebutuhan industri.