Jerusalem Islamic Waqf langsung menggelar konferensi pers setelah memastikan Haram Al Sharif kembali seperti semula. Lembaga bentukan Jordania yang dipercaya mengelola Masjidil Aqsa itu meminta umat muslim kembali beribadah di dalam masjid.
Sejak Israel kembali membuka Masjidil Aqsa, Minggu (16/7/2017), tak ada umat muslim yang beribadah di sana. Mereka tak mau melewati alat pendeteksi logam itu. Sebagai bentuk protes, salat digelar di jalan-jalan di sekeliling kompleks Haram Al Sharif.
”Kami menghargai perjuangan selama dua pekan ini di luar Al Aqsa dan kami ingin perjuangan tersebut kini dilanjutkan di dalam Al Aqsa,” ujar Kepala Jerusalem Islamic Waqf Abdel-Azeem Salhab. Pernyataan serupa dikeluarkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Baca Juga:
Sekjen PBB Kutuk Pembantaian di Masjid Al Aqsa
Begini Sikap Tegas Presiden Jokowi Atas Tindakan Israel di Masjid Al Aqsa
Lawan Israel! Penganut Kristen Ini Ikut Jumatan di Yerusalem, Berkalung Salib dan Baca Bible
Polisi Israel Tendang Pria Palestina Sedang Salat, 3 Orang Tewas Ratusan Terluka. Ini Videonya!
Ibadah pertama yang digelar di dalam Masjidil Aqsa adalah salat Asar. Salhab dan para ulama sepuh lainnya menyerukan agar hari ini seluruh masjid di Jerusalem Timur ditutup. Salat Jumat akan disatukan di Masjidil Aqsa sebagai simbol kemenangan umat muslim.
Jordania yang mengelola Haram Al Sharif sejak 1924 mengaku lega dengan keputusan Israel. Menteri Informasi Jordania Mohammad Al Momani menegaskan bahwa pencopotan alat-alat pengamanan itu dianggap sebagai langkah penting untuk mendinginkan situasi.
Keputusan Israel mencopoti semua pengamanan tersebut menunjukkan bahwa negara yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu itu mendapatkan tekanan dari banyak pihak.
Sebab, sebelumnya, pemimpin yang akrab disapa Bibi itu kukuh tak akan berubah sikap. Alasannya, itu demi keamanan penduduk Israel dan dia tak mau didikte para pembunuh.