Selanjutnya, adegan di mana seorang pangeran muslim memerintahkan seorang pria untuk menikahi sang putri dan wanita berjilbab. Adegan terakhir juga termasuk ungkapan, “Beli satu putri dan dapatkan dua gratis.”
Atas sejumlah adegan kontroversi itu, Stasiun Televisi MBC pun meminta maaf melalui akun twitternya. Melalui cuitan di twitter, MBC menjelaskan tidak ada maksud untuk melecehkan agama tertentu. Semua adegan di dalam drama tersebut hanya fiktif belaka.
“Man Who Dies to Live adalah sebuah cerita fiktif yang berlatar negara imajiner bernama Bodoantia. Tolong diketahui jika semua nama, karakter, tempat, dan desainnya semua adalah fiktif. MBC tidak punya maksud untuk menyinggung agama, budaya, atau kaum tertentu,” tulis MBC.
드라마 ‘죽어야 사는 남자’ 방송 내용으로 불편함을 느낀 시청자분들께 사과 말씀드립니다. pic.twitter.com/hCiKYznUe2
— withMBC (@withMBC) July 21, 2017
“Sekali lagi, tidak ada maksud merendahkan nilai, budaya, dan agama atau kaum Arab dan negara-negara Islam. MBC sangat menyesal dan meminta maaf. MBC akan sangat berhati-hati dalam produksi mulai sekarang dan ke depannya,” lanjutnya.
Meskipun upaya MBC untuk melakukan penebusan, permintaan maaf tersebut disambut dengan tanggapan negatif netizen. Banyak penggemar drama korea internasional telah menyatakan boikot terhadap drama tersebut.