Tewasnya Abu Sayed menandai kekalahan ketiga ISIS-K oleh pasukan gabungan AS-Afghanistan. Sebelumnya, dua pemimpin ISIS-K lain juga tewas dalam serangan antiteror AS-Afghanistan.
Dua pendahulu Abu Sayed itu adalah Hafiz Saeed dan Abdul Hasib. Saeed tewas dalam serangan drone AS pada Juli 2016, sedangkan Hasib tewas dalam aksi udara militer AS pada akhir April lalu.
“Kami tidak akan berhenti. Kami akan terus melancarkan serangan demi serangan hingga ISIS-K tidak tersisa lagi di Afghanistan,” ungkap Nicholson.
Pentagon menargetkan Afghanistan bebas ISIS atau ISIS-K tahun ini juga. Nicholson optimistis target itu bisa tercapai. Apalagi, belakangan, militan sempalan Al Qaeda yang kali pertama muncul di Iraq tersebut tidak lagi terdengar sepak terjangnya di Afghanistan.
Kematian Abu Sayed disambut gembira Menteri Pertahanan AS Jim Mattis. Dalam jumpa pers pada Jumat, dia menyebut tewasnya satu lagi pemimpin ISIS itu akan memberikan dampak signifikan terhadap kampanye antiteror global.
”Anda membunuh pemimpin mereka dan jaringan kelompok itu akan perlahan bubar. Ini kemenangan yang menggembirakan. Kita sudah berada di jalur yang tepat,” tegasnya.