Menanggapi ini, Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, ada beberapa kejanggalan dari kasus warga panjunan tersebut. “Setelah mendapatkan laporan warga, tim URC (Unit Reaksi Cepat,red) kami langsung terjun ke lapangan mengecek apa yang terjadi,” katanya.
Sampai berita ini diturunkan, berdasarkan laporan yang diterima Sonny, bahwa tidak ada kebocoran pipa milik PDAM di kawasan JL Panjunan. Selain itu, tidak ada pabrik yang memproduksi limbah yang berpotensi mencemari air di kawasan tersebut.
“Setelah di cek ke daerah tersebut, juga tidak ada genangan air selokan yang menggenang bertahun-tahun. Sehingga menurut hemat saya, kecil kemungkinan terjadi pencemaran,” paparnya.
Selain itu, Sonny sendiri menjamin, PDAM tidak memproduksi air berwarna merah. Sonny juga bisa menjamin, air yang dihasilkan PDAM dan disalurkan ke warga, semuanya layak untuk dikonsumsi.
“Kami tegaskan, bahwa kami berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat, dengan memberikan air yang layak dikonsumsi,” tegasnya.
Untuk tindakan, lebih lanjut Sonny menyatakan akan melakukan tes terhadap sample air tersebut. “Kita akan cari tahu, ada kandungan apa di air tersebut. Makanya akan kita bawa ke lab,” katanya.
Selain itu, Sonny juga akan menggandeng pihak kepolisian, untuk menginvestigasi kalau-kalau ada hal lain yang mungkin terjadi di luar masalah infrastruktur PDAM.
(mur)