Hanya karena Copot Banner Politik, Mahasiswa yang Dipenjara di Korea Utara Berakhir Tragis

SETAHUN LALU: (Searah jarum jam) Otto saat menjalani persidangan di Pyongyang, Otto digendong staf RS saat keluar dari pesawat, Otto (dilingkari) bermain salju sehari sebelum akan pulang ke AS. (Reuters, AP, Facebook)

SETAHUN LALU: (Searah jarum jam) Otto saat menjalani persidangan di Pyongyang, Otto digendong staf RS saat keluar dari pesawat, Otto (dilingkari) bermain salju sehari sebelum akan pulang ke AS. (Reuters, AP, Facebook)

”Dia terlihat sangat tidak tenang, terkesan sedih. Meski kami tidak mendengar suaranya lagi, namun dalam sehari wajahnya berubah. Dia terlihat tenang. Dia sudah berada di rumah dan kami menyakini, dia bisa merasakan itu semua,” sambungnya.

Warmbier adalah mahasiswa Universitas Virginia yang berpergian ke Pyongyang via travel agent. AS menyebutkan kalau penahanan Warmbier tak lebih dari usaha Korut untuk menekan AS.

Warmbier ditangkap hanya beberapa saat sebelum dia akan pulang ke AS. Di bandara Pyongyang, polisi menahannya.

Polisi mengatakan Warmbier mencuri spanduk pemerintah Korut. Warmbier sebenarnya hanya melepaskan banner politik dari tembok di hotel tempatnya menginap di Pyongyang pada Januari 2016.

Namun dia langsung ditahan dan menjalani sidang. Hukumannya fantastis, Warmbier mendapatkan hukuman penjara 15 tahun.

(bbc/theguardian/cnn/tia/jpg)

loading...

Feeds