POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Masjid As’Siraj atau biasa dikenal Masjid Patal bukan hanya sekadar tempat menunaikan ibadah salat.
Masjid di perbatasan Bandung dan Kabupaten Sumedang ini juga jadi tempat silaturahmi bagi orang yang sedang dalam perjalanan (musafir).
Tak heran, posisi masjid yang berada dipinggir Jalan Jalan A.H Nasution itu kerap dijadikan tempat istirahat bagi yang lelah habis berkendara. Arsitektur masjid tampak klasik, dengan atap dari kayu sirap. Sepintas mashid ini mengingatkan pada masjid Demak.
“Setiap hari banyak orang datang ke sini untuk salat dan istirahat,” ucap Bendahara Umum DKM Masjid Besar As’Siraj, Asep, kepada Radar Bandung.
Baca Juga:
Ini 5 Masjid Rancangan Ridwan Kamil, Bagaimana Menurutmu?
Asep mengatakan, Masjid As’Siraj didirikan sekitar 1967. Biasa disebut masjid transit. Sebab, setiap datang waktu salat, tempat parkir masjid ini selalu dipenuhi para jamaah yang notabene sedang melakukan perjalanan dari Bandung menuju Sumedang atau sebaliknya.
“Beda jika salat subuh jamaah-nya mayoritas warga sekitar. Tapi, jika shalat Dzuhur, Ashar, Magrib dan Isya, jamaahnya berbeda-beda,” tuturnya.
Baca Juga:
‘Tak Hanya Takjil, Masjid Istiqamah Siapkan Makanan Berat untuk Buka Puasa
Kilas Balik Masjid Besar Cicalengka, Sempat Diincar di/TII
Asep mengaku, masjid peninggalan pabrik pemintalan itu memiliki manfaat besar. Selain bisa dijadikan tempat ibadah, juga sebagai tempat pertemuan umat Islam dari berbagai daerah dan beragam kalangan.
“Jadi pengendara dari mana-mana bertemu di sini. Alahmdulillah menjadi tempat memperpanjang silaturahmi apalagi saat ini merupakan bulan Ramadan yang penuh berkah,” ungkapnya.