POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – DPRD Jawa Barat siap mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila kepada kalangan pelajar/mahasiswa dan masyarakat umum. Hal ini penting mengingat, beberapa tahun belakangan ini, nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa dan pemerat NKRI, semakin memudar.
Menurut Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari, bertepatan dengan pekan Pancasila ini (1-4 Juni), dewan ikut serta untuk membangkitkan kembali Pancasila dan juga menguatkan pemaknaan Pancasila secara memasyarakat/menyeluruh kepada seluruh elemen masyarakat. Agar tercipta gaung dan gemanya, karena Pancasila ini ideologi bangsa dan penuntun hidup bangsa ini.
Untuk itu, dalam rangka pekan Pancasila, DPRD Provinsi Jawa Barat melaksanakan kegiatan Hearing Dialog dengan tema :
“Pancasila Jiwa dan Kepribadian Bangsa”, bersama Mahasiswa dan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, di Lobby Ruang Sidang Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat, Jumat (2/6).
Dalam kegiatan tersebut, Ineu didampingi Ketua Komisi V Syamsul Bachri, dan Sekretaris DPRD Daud Achmad dan Dosen pendamping UIN SGJ Bandung.
Hearing Dialog dimaksudkan sebagai dukungan DPRD Provinsi Jawa Barat terhadap program yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat terkait momentum hari lahir Pancasila, yang kini diperingati setiap tanggal 1 Juni.
Selain itu Ineu juga mengatakan, bahwa hearing dialog ini juga bertujuan sebagai media silaturahim dan berdiskusi tentang Pancasila dengan kalangan mahasiswa juga sebagai bentuk dukungan keikutsertaan DPRD Jabar dalam mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila.
Lebih lanjut Ineu menginginkan, dengan adanya momentum hari lahirnya Pancasila ini seluruh elemen masyarakat dapat memaknai dan memahami nilainilai yang terkandung dalam Pancasila. Untuk itu melalui kegiatan hearing dialog ini, sebagai media edukasi sejarah lahirnya Pancasila, dan relevansi Pancasila dengan keadaan di masyarakat saat ini.
“Kami ingin kita semua memaknai betul dan memahami nilainilai yang terkandung dalam Pancasila. Untuk itu, Kami ingin mengulas kembali tentang mengapa satu Juni dipilih sebagai hari lahirnya Pancasila, dan relevansi Pancasila kekinian saat ini. Kemudian menekankan bahwa pancasila selain ideologi bangsa juga sebagai pemererat bangsa,” paparnya.
Selain melakukan diskusi dalam Hearing Dialog kali ini dimanfaatkan sebagai momen silaturahmi dengan melakukan buka puasa bersama para peserta yang jumlahnya mencapai 249 peserta yang terdiri dari kalangan mahasiswa dan dosen tersebut.
“Harapannya kami pun secara bersamasama turun ke masyarakat, melakukan sosialisasi terkait Pancasila ini. Karena sudah resmi bahwa hari lahirnya pancasila ditetapkan pada 1 Juni sesuai dengan Keppres No 24 tahun 2016 lalu. Sehingga kami DPRD dapat ikut serta mensosialisasikan ini di masyarakat,” ujarnya.