Kritik AS dan Sanjung Iran dari Sang Emir Picu Krisis Qatar. Siapa yang Untung?

Ilustrasi peta Qatar. (REUTERS/Thomas White/Illustration)

Ilustrasi peta Qatar. (REUTERS/Thomas White/Illustration)

Penduduk Mesir di Qatar juga ikut panik meski pemerintah negara tersebut tidak mendepak mereka. Populasi penduduk Qatar hanya 2,5 juta orang. Sebanyak 1,6 juta orang adalah pekerja asing. Dari jumlah tersebut, sekitar 350 ribu adalah orang Mesir.

”Orang Mesir ketakutan. Mereka memiliki pekerjaan dan kehidupan yang stabil di sini bersama keluarga masing-masing,” ujar Kepala Komunitas Orang Mesir di Qatar Mohammed Al Iraqi. Jika diusir, mereka juga bakal sulit pergi.

Penduduk Qatar yang panik ramai-ramai membeli bahan makanan dalam jumlah besar. Selama ini sekitar 40 persen bahan pangan di Qatar diimpor dari Saudi.

Saudi dan UEA sudah menghentikan pengiriman gula putih ke Qatar. Negara tersebut tiap tahun mengimpor 100 ribu ton gula. Kebutuhan gula saat Ramadan biasanya naik.

Qatar menyebut tudingan yang diarahkan kepada pihaknya tidak masuk akal dan tidak berdasar. Sementara itu, Iran menuding bahwa keputusan enam negara tersebut disebabkan kunjungan Trump ke Saudi akhir Mei lalu.

”Apa yang terjadi sekarang adalah hasil awal dari tarian pedang,” ujar Wakil Kepala Staf Presiden Iran Hamid Aboutalebi.

Yang dimaksud Hamid adalah tarian pedang yang dilakukan Trump saat berkunjung ke Saudi.

Saat itu Trump mendesak negara-negara muslim mengambil peran dalam memerangi radikalisme. Dia juga menuding Iran sebagai biang ketidakstabilan di Timur Tengah. Iran berharap masalah tersebut bisa diselesaikan lewat dialog.

Pakar masalah Teluk dari Baker Institute Kristian Ulrichsen mengungkapkan bahwa karut-marut penerbangan bakal memengaruhi pengiriman barang. Bukan hanya untuk penduduk, tapi juga kepentingan Piala Dunia.

loading...

Feeds