Peserta yang daftar dan ikut hadir berbagai macam latar belakang, menurutnya banyak juga peserta yang sudah mempunyai pengalaman yang lebih tentang dunia film
Para peserta yang bergabung dibekali materi tentang penggarapan sebuah film mulai dari pra produksi, produksi sampai pasca produksi.
BACA JUGA:
Pondok Pesantren di Cileunyi Ini Gratiskan Biaya Pendidikan Para Santri
Masjid Pusdai Jabar Siapkan 1.500 Porsi Takjil Selama Ramadan
Peserta dibagi dalam beberapa bidang diantaranya penulisan skenario, music director, penyutradaraan, wadrobe, make up, aktor dan bidang lainnya.
“Semua peserta akan diarahkan untuk membuat sebuah film islami yang nantinya akan diikutkan dalam festival film POS pada akhir tahun 2017. syukur-syukur nanti bisa jadi filmmaker islami yang handal,” kata dia.
Nita mengatakan selain film, para peserta harus membaca buku dalam gerakan membaca yang dilangsungkan rutin tiap harinya. “Biar bikin film nya gak kosong mereka diwajibkan untuk membaca dan menulis catatan harian selama ikut Movislam,” kata dia.
Pesantren film yang bertajuk Movislam tersebut berlangsung satu minggu mulai dari 28 Mei sampai 5 Juni 2017. Jumlah peserta mencapai 30 orang dari SMP sampai kuliah.
“Peserta yang tergabung dari bermacam – macam kalangan, nah kami pun puny acara untuk memberikan materi yang disampaikan,” kata dia.
Nita berharap dengan adanya pesantren film ini akan melahirkan insan muda kreatif dan memajukan industri kreatif dengan muatan keislaman yang kental. “Melalui hobi, sebuah karya akan tercipta dari hati,” kata dia.
Selain itu bukan hanya materi film saja yang disampaikan, namun ilmu agama baik mengaji ataupun tausiyah tetap dilaksanakan, baginya menuntut ilmu bukan hanya persoalan ilmu agama saja namun ilmu yang lain juga perlu dipelajari.