Waduh! Polisi Filipina Rilis 4 Teroris Diduga Asal Indonesia

Pengumuman yang diunggah di halaman Facebook (Facebook Philippine National Police (PNP) kantor regional 10 Vicente Garcia Alagar)

Pengumuman yang diunggah di halaman Facebook (Facebook Philippine National Police (PNP) kantor regional 10 Vicente Garcia Alagar)

POJOKBANDUNG.com – Konflik berdarah yang terjadi di Marawi, Filipina tampaknya tidak bisa dipisahkan dari Indonesia.

Hingga kini berbagai informasi yang di dapat zona konflik masih melibatkan nama-nama yang diduga warga negara Indonesia.

Terbaru, Polisi Nasional Filipina merilis empat nama daftar pencarian terduga teroris asal Indonesia.

Pengumuman itu disampaikan Philippine National Police (PNP) kantor regional 10 Vicente Garcia Alagar pada Senin (29/5/2017) melalui akun Facebook-nya.

Polisi merilis 96 nama teroris. Nah, empat di antaranya adalah diduga warga Indonesia. Tertulis beserta foto, mereka adalah Anggara Suprayogi, Yayat Hidayat Tarli, Yodi Pratama Windyarto, dan Al Ikhwan Yushel.

Nama empat yang diduga WNI itu diunggah bersamaan dengan orang-orang yang diyakini bertanggungjawab atas konflik di Marawi. Yakni, kelompok Maute yang saat ini disebut-sebut berafiliasi dengan ISIS.

Ada 16 teroris yang memiliki nama belakang Maute dalam informasi itu.

Pengumuman yang disampaikan otoritas keamanan itu disampaikan dalam Bahasa Inggris dengan tulisan Wanted atau dicari berwarna merah berukuran besar.

’’Masyarakat disarankan untuk waspada atau jeli, dan segera melaporkan adanya orang yang mencurigakan ke kantor polisi terdekat,’’ pinta polisi di pengumuman itu.

Sejak disampaikan pada Senin, pengumuman yang diikuti dengan kata-kata pencegahan tindak kriminal adalah kepedulian semua orang itu sudah dibagikan sebanyak lebih dari 7 ribu kali.

Saat ini, JawaPos.com (grup Pojokbandung) masih berusaha untuk mengkonfirmasi hal itu ke Kementerian Luar Negeri dan Mabes Polri.

Sedangkan pihak Konjen di Davao, Filipina enggan memberikan keterangan. Mereka beralasan, informasi terorisme hanya boleh disampaikan satu pintu yakni lewat juru bicara Kementerian Luar Negeri.

(dim/jpg)

loading...

Feeds