Uber Pecat Insinyur yang Dituduh Curi Dokumen Rahasia Mobil Pintar

Chief executive Uber,Travis Kalanick (kiri) dan Anthony Levandowski. Foto: Tony Avelar/Associated Press

Chief executive Uber,Travis Kalanick (kiri) dan Anthony Levandowski. Foto: Tony Avelar/Associated Press

POJOKBANDUNG.com – Uber resmi memecat Anthony Levandowski, vice president of technology, seorang insinyur yang juga pernah bekerja di Google.

Levandowski dituduh mencuri rahasia teknologi mobil otonom Waymo, milik Google, saat dia bekerja di sana. Dia disebut mengunggah belasan ribu dokumen rahasia sebelum resign dari Waymo.

Tak lama setelah mengundurkan diri, Levandowski mendirikan perusahaan truk otonom yang kemudian diakuisisi oleh Uber.

Google (Waymo) dan Uber kemudian berseteru di pengadilan sipil. Perusahaan jaringan transportasi asal California itu dianggap menggunakan rahasia Google untuk mengembangkan bisnisnya.

Baca Juga:

Pendiri Wikileaks Julian Assange Ngumpet di Kantor Kedubes, Korban Perkosaan Syok

Email Bocor, David Beckham dan Victoria Ketahuan… 

Hal tersebut dibantah keras pihak Uber. Namun saat saat hakim federal memerintahkan Levandowski menyerahkan bukti dan kesaksian, pria yang baru berusia 37 tahun itu menghindar.

Selama berbulan-bulan, Uber pun menekan Levandowski untuk mau bekerja sama menyelesaikan sengketa ini. Namun setelah batas waktu lewat, kesabaran Uber pun habis.

“Selama beberapa bulan terakhir, Uber telah memberikan bukti signifikan bahwa teknologi self-driving kami dibangun secara independen,” kata penasihat umum asosiasi untuk pekerjaan dan litigasi, Angela L Padilla, seperti dikutip oleh The New York Times, Selasa (30/5).

Padilla menambahkan, Uber telah mendesak Levandowski untuk sepenuhnya bekerja sama membantu pengadilan mencari fakta dan membantu membuktikan kasus Uber.

“Namun akhirnya kami mengambil kewajiban kami di bawah perintah pengadilan dengan sangat serius. Kami telah memutuskan untuk menghentikan pekerjaannya di Uber,” ujar Padilla.

Sejumlah analis hukum menilai sebenarnya Uber masih punya pilihan lain selain memecat Levandowski. Namun sepertinya Uber tak mau mengambil risiko.

Jika terus mendukung Levandowski, seolah-olah secara tidak langsung Uber memikul tindakannya.

Hingga saat ini, pihak Waymo (Google) masih menolak untuk berkomentar.

(adk/jpnn)

loading...

Feeds