POJOKBANDUNG.com, INGGRIS- Korban serangan bom usai konser Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris, bertambah. Saat ini, tercatat 22 korban tewas dan 59 lainnya terluka. Pelaku aksi keji ini diduga seorang pembom bunuh diri.
Serangan yang diduga bom bunuh diri itu terjadi Senin pukul 22:35 (Selasa 04:35).
Polisi Manchester mengatakan pria penyerang tunggal itu, yang tewas dalam ledakan tersebut, membawa piranti peledak buatan yang diledakkannya.
BACA: Teror Pengecut Serang Konser Ariana Grande: I Am So So Sorry
Para sanak keluarga menggunakan media sosial untuk mencari kerabat mereka. Polisi menyiapkan nomor telepon darurat untuk serangan tersebut, yakni (+44) 161 856 9400.
Kepala Polisi Ian Hopkins mengatakan serangan itu adalah “peristiwa paling mengerikan” yang pernah dihadapi kota ini.
BACA: Begini Kondisi Warga Indonesia yang Nonton Konser Ariana Grande
Dia mengatakan ‘penyelidikan gerak cepat’ sedang menyelidiki apakah penyerang ‘bertindak sendiri atau bagian dari suatu jaringan.’
Menteri Dalam Negeri Amber Rudd mengatakan, peristiwa itu adalah ‘serangan biadab, yang sengaja menyasar orang-orang yang paling rentan.’
Perdana Menteri Theresa May akan memimpin rapat darurat sekitar pukul 09:00. Partai-partai politik menangguhkan kampanye pemilihan umum yang telah berlangsung sejak beberapa waktu.
Ledakan itu terjadi tak lama setelah Ariana Grande meninggalkan panggung di arena yang merupakan tempat pertunjukan dalam ruangan terbesar di kota itu, dengan kapasitas sekira 21.000 pengunjung konser.
Ledakan terjadi di dekat pintu masuk stasiun kereta api dan trem Victoria. Stasiun ditutup dan semua kereta dibatalkan.