Pria Ini Bikin Stasiun Radio Portabel, Peralatan Satu Truk Jadi Satu Ransel

Iman Abdurrahman menunjukkan tas ransel stasiun radio portabel. FOTO: Hilmi Setiawan/Jawa Pos

Iman Abdurrahman menunjukkan tas ransel stasiun radio portabel. FOTO: Hilmi Setiawan/Jawa Pos

Bahkan, saking ringkasnya, stasiun radio kini bisa dimasukkan ke ransel.

Pertengahan 2016 Iman mendaftarkan karya stasiun radio portabelnya itu ke ajang Age of  Wonderland yang bermarkas di Belanda. Program itu dibuat untuk mendampingi karya-karya mutakhir agar bisa diwujudkan menjadi kenyataan.

Proposal pengajuan lulusan S-1 Stikom Bandung itu akhirnya diterima. Dia kemudian dipanggil ke Belanda untuk presentasi.

Sepuluh hari di Negeri Kincir Angin, dia sempat bertemu dengan Joris de Groot, ahli desain material maju (advanced material). Iman lalu bekerja sama dengan Joris secara khusus untuk mendesain tas ransel yang bisa menampung perlengkapan stasiun radio.

’’Sepulang dari Belanda, saya terus konsultasi desain tas dengan Joris melalui e-mail,’’ katanya.

Beberapa kali diskusi, akhirnya dicapai kesepakatan desain tas ransel yang benar-benar pas. Di bagian bawah ransel ada tempat untuk baju. Kemudian, di atasnya untuk aneka macam kabel dan baterai untuk sumber tenaga.

Kemudian, di bagian atas ada koper kecil yang berisi transmitter, smartphone, dan radio penerima untuk kontrol siaran.

Sedangkan antena yang dibuat ringkas diletakkan di bagian samping. Antena berbentuk huruf  ’’T’’ dengan tinggi sekitar 1 meter itu mampu memancarkan siaran radio hingga radius 5 km.

September–Oktober 2016, Iman bertolak kembali ke Belanda, kali ini untuk menyelesaikan kontrak mewujudkan karyanya. Pada kesempatan kedua tersebut, Iman mulai membuat ranselnya. Kain yang digunakan kedap air dan tahan api.

Dengan pendampingan beberapa profesor, akhirnya peranti stasiun radio portabel karya Iman jadi. Ransel berisi perlengkapan stasiun radio itu tidak terlalu berat. Kira-kira hanya 5 kg sampai 8 kg.

Stasiun radio portabel Iman itu sempat dipamerkan di Belanda. Sayang, saat akan dibawa pulang ke tanah air, tak bisa masuk pesawat. Sebab, isinya mengandung peranti yang membahayakan seperti tablet smartphone dan baterai lithium.

’’Mau bagaimana lagi, terpaksa saya relakan.’’

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …