Studi itu menyimpulkan media sosial dapat memicu krisis kesehatan mental pada kaum muda. Namun, di sisi lain, bisa juga digunakan sebagai alat untuk kebaikan. Instagram, misalnya, ditemukan memiliki efek positif pada ekspresi diri dan identitas diri.
Mengingat temuan tersebut, ahli kesehatan masyarakat menyerukan platform media sosial untuk memperkenalkan serangkaian pemeriksaan dan tindakan untuk membantu mengatasi kesehatan mental tersebut.